Mahulu- Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), tetap menggencarkan pemeriksaan pada posko penyekatan di kawasan perbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, seiring adanya lonjakan kasus COVID-19 aktif di daerah lain.
“Kami terus melakukan pemeriksaan ketat di posko pintu masuk pada kawasan perbatasan, harapannya adalah untuk mempertahankan Mahulu di zona hijau,” kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Mahulu drg Agustinus Teguh Santoso di Ujoh Bilang, Kamis.
Namun sejak kemarin, daerah yang berbatasan darat dengan Malaysia bagian timur itu tak bisa bertahan di zona hijau karena naik ke zona kuning, setelah adanya tiga warga setempat yang dinyatakan positif COVID-19.
Jadi, lanjutnya, tambahan tiga orang positif COVID-19 kemarin, terjangkitnya bukan di Mahulu dan mereka juga masih di luar Mahulu, tapi masih bertahan di kabupaten tetangga.
Sebanyak tiga warga Mahulu yang terjangkit COVID-19 pada Rabu kemarin, lanjut Teguh, sebelumnya adalah pasien non COVID-19 yang kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar di Kabupaten Kutai Barat.
Saat menjalani perawatan di rumah sakit itulah kemudian ada laporan bahwa ketiganya dinyatakan positif COVID-19, sehingga secara administrasi data tiga orang itu masuk ke catatan kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Mahulu.
Sedangkan dalam upaya antisipasi, pihaknya tetap melakukan 3T (tracing, tracking, dan testing) terhadap keluarga dan siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan tiga orang tersebut untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Terkait pengetatan pada Posko COVID-19 di perbatasan, jalur pintu masuk ke Mahulu hanya ada dua, yakni melalui Desa Mahak Baru di Kabupaten Malinau dan dari Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat. Sementara di perbatasan dengan Malaysia, masih berupa hutan perawan, belum ada akses jalan.
Hingga saat ini, pengetatan intensif masih dilakukan di Desa Mamahak Tebok, Kecamatan Long Hubung, Mahulu yang berbatasan dengan Kecamatan Tering.
Pengetatan di pintu masuk Mamahak Tebok dilakukan pada dua jalur, yakni jalur Sungai Mahakam dan jalur darat pada kilometer 2, karena jalur ini merupakan jalur utama bagi warga dari berbagai daerah lain untuk masuk ke Mahulu, seperti dari Kutai Barat, Samarinda, dan lainnya.
“Sedangkan untuk pintu masuk dari Desa Mahak Baru, Kecamatan Sungai Boh, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, sangat jarang dilintasi warga karena jaraknya sangat jauh. Saat ini pun belum ada laporan aktif COVID-19 di Mahak Baru, namun kami akan aktifkan kembali posko yang di sana,” kata Teguh.(ANTARA)