Diskominfo-Kaltim

Logo pelajar peduli stunting masuk nominasi nasional

Loading

Siswi SMAN 10 Samarinda bernama Andi Naulia Calya Maharani memamerkan karyanya sebuah logo pelajar peduli stunting (Foto: Diskominfo Kaltim)

 

Balikpapan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur menyatakan bangga dengan logo pelajar peduli stunting karya siswa asal Samarinda yang masuk dalam nominasi menjadi logo Nasional.

 

“Kami mendapatkan informasi logo karya siswi SMAN 10 Samarinda bernama Andi Naulia Calya Maharani akan digunakan sebagai logo Nasional, tentu ini prestasi yang membanggakan,” kata Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan di Balikpapan, baru baru ini.

 

Dalam karyanya, Siswi SMA Negeri 10 Samarinda itu, menggambarkan dua siswa berada di dalam lingkaran merah dan di sebelahnya tertulis Pelajar Penting (peduli stunting).

 

Menurut Calya sapaan akrabnya, menceritakan awal dari membuat logo stunting ini bermula dari kegiatan kewirausahaan.

 

Ketika itu dirinya melihat sebuah program dari Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim, Mispoyo tentang Pelajar Penting (Peduli Stunting), kemudian ia mencoba menawarkan diri untuk membuatkan logo tersebut.

 

“Awalnya ada kegiatan kewirausahaan dan saya membawakan digital art, saat itu saya melihat program dari Pak Mispoyo tentang pelajar Peduli Stunting ini, jadi saya menawarkan diri kepada Pak Mispoyo untuk saya buatkan logo mengenai pelajar peduli stunting ini. Alhamdulillah Pak Mispoyo suka dan saya tidak menyangka bisa mencapai skala nasional” ucap Calya.

 

Mispoyo yang merupakan Kabid Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim ini mengarahkan Andi agar segera membuatkan logo untuk programnya tersebut.

 

Selain senang atas pencapaiannya, pembuatan logo ini ia terangkan hanya memakan waktu selama satu setengah jam saja. Logo buatannya pun tidak hanya sebatas logo biasa, namun memiliki arti dari setiap gambar yang ia buat.

 

“Di sini saya membuat dua karakter, yaitu karakter perempuan dan laki-laki. Saya gambar karakter perempuan postur tubuhnya lebih tinggi daripada laki-laki sehingga terlihat bahwa karakter laki-laki ini mengalami stunting,” tutur Calya.

 

Ia juga menjelaskan pada gambar lingkaran merah di logo tersebut memiliki arti bahwa stunting adalah kasus yang sangat serius di Indonesia sehingga ia berharap bahwa program peduli stunting ini dapat menyeluruh ke seluruh Indonesia.

 

“Saya berharap juga dengan adanya program ini dapat meningkatkan kesadaran para pelajar tentang betapa bahayanya stunting ini,” kata Calya.(*)