Ananda Emira Moeis sebut Pemprov alokasikan Rp3,7 miliar untuk penanganan stunting

Loading

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis (Foto: Ist)

Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD  Kalimantan Timur Ananda Emira Moeis menyebutkan Pemerintah Provinsi Kaltim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,7 miliar untuk penanganan stunting di daerah itu.

“Pemerintah Provinsi Kaltim telah berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran  Rp3,7 miliar guna  mengatasi kasus stunting . Meski  angka prevalensi stunting di Kaltim  masih lebih baik jika dibanding empat provinsi lainnya di Pulau Kalimantan,” kata Ananda di Samarinda, Selasa.

Dia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kaltim yang mengambil berbagai  langkah percepatan pencegahan kasus stunting di Kaltim.

Menurutnya, bukan hanya Pemerintah Provinsi Kaltim saja yang konsen terhadap kasus stunting, tetapi  semua kabupaten/kota se-Kaltim turut ambil bagian dalam penanganannya.

Lanjutnya, mengingat kasus stunting  tidak hanya dapat dituntaskan oleh pemerintah saja, tetapi juga  peran serta  seluruh elemen masyarakat . Salah satu contoh penanganan dilakukan oleh  orang tua anak yang terkena stunting. Terutama  dari pihak keluarga dan tetangga terdekat.

“Terutama  dari Ibu  atau orang tua si anak,  kemudian lingkungan keluarga dan tetangga saling bantu dan peduli memberikan makanan bergizi bagi anak,” terangnya.

Sedangkan pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota  harus konsen melakukan pencegahan terhadap stunting . Pasalnya stunting berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia (SDM)Kaltim.

Dikemukakannya, masalah stunting  menyangkut kualitas anak-anak sebagai  generasi penerus bangsa, masa depan Kaltim dan Indonesia ada ditangan mereka. Tentu, ini juga menyangkut Indonesia Emas yang harus mempunyai SDM berkualitas  harus ditata dari sekarang.

Nanda juga  mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat suatu program agar masyarakat bisa gencar memanfaatkan perkarangan atau halaman rumahnya, dengan menanam berbagai macam sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai perbaikan gizi .

“Memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayur-sayuran dan buah  sebagai upaya perbaikan gizi dan untuk meningkatkan pendapatan  mereka,” kata Ananda.(Ahmad/ADV/DPRD Kaltim)