Samarinda – Sebagai ibukota Provinsi Kaltim, Samarinda punya magnet tersendiri untuk menarik orang datang. Namun hal itu menjadi permasalahan, ketika lowongan kerja yang tersedia tak sebanding dengan jumlah angkatan kerja. Sehingga ini yang kemudian memicu tingginya angka pengangguran di Kota Tepian.
Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryati Sorayalita menyampaikan, “Samarinda menduduki posisi teratas dengan jumlah 251.884 individu yang menganggur, diikuti oleh Balikpapan dan Kukar.”
Peningkatan jumlah pengangguran di Kalimantan Timur disebabkan pertumbuhan populasi yang cepat, namun sayangnya, lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas.
Sorayalita mencatat, jumlah penduduk yang tidak bekerja di Kota Samarinda mengalami peningkatan dari tahun 2022 hingga 2023.
“Pada tahun 2022, sekitar 248.881 jiwa tidak bekerja. Artinya, terjadi penambahan sekitar 3.000 jiwa yang menganggur pada tahun 2023,” tambah Sorayalita. (adv/dkp3a/kaltim)