Samarinda – Legislator DPRD Kaltim Puji Setyowati mengingatkan para pekerja migran di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara untuk waspada terhadap penularan HIV/AIDS.
“Pentingnya pencegahan HIV/AIDS di kalangan pekerja di IKN dapat dilakukan melalui kampanye penyuluhan tentang HIV/AIDS, peningkatan kesadaran akan risiko penularan, dan akses yang mudah terhadap layanan kesehatan yang menyediakan tes HIV dan pengobatan,” kata Puji di Samarinda beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, penyebaran HIV/AIDS di kalangan pekerja migran di IKN perlu diwaspadai, mengingat pembangunan IKN melibatkan banyak tenaga kerja dari luar daerah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, jumlah kasus HIV/AIDS di Kaltim pada tahun 2022 mencapai 5.000 kasus.
oleh karena itu ia mendorong pemerintah untuk melakukan penertiban terhadap lokalisasi atau tempat-tempat terselubung yang dapat menjadi tempat penularan HIV/AIDS.
Dikemukakannya upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS perlu dilakukan secara komprehensif untuk meminimalisir risiko penularan penyakit dan melindungi kesehatan para pekerja serta masyarakat sekitar.
Puji menuturkan, pihaknya pernah menyampaikan kepada pihak Otorita IKN bahwa pekerja konstruksi di IKN mayoritas berasal dari luar daerah. Mereka harus waspada terhadap HIV/AIDS.
“Para pekerja migran ini rentan melakukan penyimpangan seksual, yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS,” katanya.
Ia meminta Otorita IKN untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang HIV/AIDS kepada pekerja migran di IKN. Pihak Otoritas IKN juga perlu menyediakan layanan kesehatan yang memadai untuk menangani HIV/AIDS.
Selain itu juga Puji Setyowati meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim memantau perkembangan kasus HIV/AIDS di Otorita IKN, karena kasus HIV/AIDS di Kaltim cukup mengkhawatirkan. Hal itu berdasarkan data Dinkes Kaltim, jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2022 sebanyak 476 kasus.
“Jumlah kasus HIV/AIDS di Kaltim cukup tinggi,” katanya.
Puji juga meminta Dinkes Kaltim bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat, untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS. Selain itu juga untuk meningkatkan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat.
Dia berharap dengan langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Kaltim, penyebaran HIV/AIDS di Kaltim dapat ditekan. (Adv/DPRD Kaltim)