Samarinda – Penetapan Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa implikasi besar dalam pembangunan, membuka peluang pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. Anggota DPRD Kaltim Saefuddin Zuhri, menyampaikan pandangannya mengenai dampak dan perubahan sosial yang diharapkan bagi warga Kaltim.
Zuhri meyakini, status IKN akan membawa dampak positif dan perubahan signifikan bagi masyarakat Kaltim. Namun, dia juga mengingatkan bahwa persiapan dan adaptasi terhadap perubahan serta persaingan dari luar daerah harus menjadi fokus.
“Kita harus berbenah dan beradaptasi dengan perubahan serta potensi persaingan dalam berbagai bidang, termasuk kemungkinan kehadiran warga dari luar Kaltim yang memiliki keahlian profesional,” ujarnya.
Menurutnya, komunitas dan paguyuban memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan anggotanya agar dapat bersaing di masa mendatang. Zuhri juga menegaskan perlunya pemerintah meningkatkan program pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal, sehingga masyarakat setempat tidak hanya menjadi penonton.
Zuhri memberikan peringatan bahwa wilayah penyangga IKN, seperti kota-kota di sekitar Jakarta, harus segera merencanakan konsep pembangunan jangka panjang menuju 25-30 tahun ke depan. Ini penting mengingat dampak yang mungkin timbul, seperti kemacetan, bencana, dan peningkatan tingkat kriminalitas.
“Dengan adanya Ibu Kota Nusantara, kita harus merencanakan pembangunan jangka panjang untuk menghadapi berbagai dampak yang mungkin muncul,” pesannya. (*/adv/dprd kaltim)