
Samarinda – Pimpinan DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan dukungan penuh kepada sektor pertanian sebagai pilihan utama di Benua Etam, menggantikan sektor migas (minyak dan gas) yang mengalami penurunan. Hasanuddin Mas’ud (Ketua), Muhammad Samsun, Seno Aji, dan Sigit Wibowo (Wakil Ketua) sepakat bahwa potensi besar sektor pertanian dapat meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi daerah, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan meningkatkan populasi dan kebutuhan pangan di Pulau Kalimantan.
Pemerintah Provinsi Kaltim tengah mengembangkan pertanian dalam skala besar, mencapai 1,32 juta hektar, menambah luas lahan sebelumnya sekitar 9 juta hektar untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN). Program rice and food estate juga telah diterapkan di 10 kabupaten dengan luasan areal mencapai 200 ribu hektare dari total potensial 320 ribu hektare lahan.
Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menekankan bahwa sektor pertanian berkelanjutan adalah solusi jangka panjang untuk menjaga produksi pangan. “Upaya meningkatkan ketahanan pangan tidak bisa ditawar lagi,” ujarnya.
Seno Aji menyambut baik inisiatif Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dan Rendi Solihin yang menjadikan sektor pertanian Kukar sebagai lumbung pangan IKN. “Saya mendukung sektor pertanian menjadi primadona,” katanya.
Sigit Wibowo, Politisi Partai PAN, menekankan pentingnya menciptakan pertanian modern di Kaltim. “Kaltim perlu fokus ke sektor ini. Pertanian modern,” ucapnya.
Muhammad Samsun menambahkan bahwa para wakil rakyat di “Karang Paci” rata-rata tidak keberatan jika sektor pertanian menjadi andalan di masa depan. Ia berharap Pemerintah Provinsi Kaltim dapat memanfaatkan peluang ini untuk menyediakan pangan yang mandiri dan berkualitas. “Kami juga berharap sektor pertanian dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah,” kata Samsun.
Menurut data Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim tahun 2018, luas lahan pertanian mencapai 9.972.777,4 hektare dari luas total wilayah kecamatan mencapai 14.156.489 hektar. Data produksi tanaman pangan di Kaltim tahun 2016-2020 meliputi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Data statistik tanaman pangan di Kaltim tahun 2018-2022 melibatkan luas tanam, luas panen, produksi, dan produktivitas padi dan palawija. (*/adv/dprd kaltim)