Tak selalu dari perbuatan buruk, berbuat baikpun bisa menyakitkan bagi orang lain. Misalnya ketika anda seorang dokter yang harus menyuntik pasien anda, atau harus mencabut giginya, anda terpaksa harus “menyakiti” si pasien. Oleh karena itu, perlu kehati-hatian dalam bersikap, bertutur dan bertindak. Karena yang baik saja belum tentu membuat orang lain senang, apalah lagi perbuatan buruk yang memang diniatkan untuk menyakiti.
Saudaraku, tali kasih sayang alias silaturrahim adalah hal yang bisa membuat ‘tawar’ rasa sakit. Bahkan kadang silaturrahim itu bisa ‘menyulap’ sakit menjadi nikmat. Menyulap ketersinggungan menjadi hal menggelikan. Bisa membalik benci menjadi cinta. Bisa membahagiakan hati-hati yang tengah dirundung nestapa.
Kasih sayang, adalah perasaan yang unik. Yang lahir dari buah cinta hakiki tanpa tendensi. Kasih sayang yang sejati hanya ingin memberi dan menerima kebaikan. Karena kasih sayang adalah bersumber dari sifat-Nya yang asli. Tiada mahluk di dunia ini, yang saling membahagiakan antar satu dengan lainnya, melainkan didalamnya ada kasih sayang yang membungkusnya.
Bahkan konon, seekor anak kuda yang baru lahir pun terhindar dari injakan kaki induknya, karena Allah titipkan sebagain kasih sayang kepadanya. Atau seekor singa yang rela berlapar-lapar hanya untuk menjaga anak-anaknya, semua karena klasih-sayang yang Allah ‘tebarkan’ kepada mahluknya.
Oleh karena itu, mari tebarkan kasih sayang, gelorakan saling pengertian, mantapkan akhlak pergaulan dan hindari aneka perilaku keji yang tak mengenakkan. Bagaimanapun damai itu indah…
14/12/13