Perbedaan Mestinya Tidak Menjadi Masalah

Loading

Berbeda pemahaman itu adalah hal yang wajar dan semestinya tidak jadi masalah. Menjadi masalah ketika kita memaksakan faham kita kepada orang lain dan mencaci maki faham yang dia yakini itu.
Adalah hak manusia untuk berpendapat meski pendapat tersebut boleh jadi bertolak belakang dengan pendapat sahabat kita. Maka jika kita ingin meluruskan pendapat yang kita anggap menyimpang, alangkah baiknya dilakukan dengan jalan membujuk bukan membajak.
Yakinlah bahwa tidak ada manusia yang kepingin salah. Tak ada orang waras yang kepingin tersesat dan masuk neraka. Makanya tak heran jika ulama mengatakan bawa kesesatan itu biasanya terjadi karena Syubhat dan Syahwat.
Orang alim dan ikhlas kadang tersesat karena syahwat (nafsu). Karena terlalu bersemangat dalam ibadah ia bisa jatuh pada sikap ghuluw (berlebihan).
Orang awam kadang tersesat karena syubhat. Syubhat adalah kerancuan dalam argument, sehingga ia menyangka “kemaksiatan” yang ia lakukan sebagai sebuah kebaikan dan suatu kebaikan ia jauhi karena disangkanya sebagai sebuah keburukan.
Wallahu a’lam
22/12/2014
(Asya)

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print