Samarinda – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Seno Aji mengharapkan kawasan ekonomi khusus maloy batuta trans kalimantan (KEKMBTK) dapat beroperasi di tahun 2023 mendatang.
Seno Aji mengatakan Perda tentang KEKMBTK saat ini sudah ada dan hanya tinggal memasukkan sedikit anggaran untuk membenahi di pelabuhannya. Kisaran anggarann yang dibutuhkan sekitar Rp70 hingga Rp80 miliar rupiah.
Ia menyebutkan, ketika anggarannya sudah turun dan dilakukan perbaikan, maka KEK Maloy sudah dapat digunakan.
“Kalau untuk Maloy memang secara Perda sudah ada, jadi kita tinggal memasukkan anggaran lagi untuk pembangunan pelabuhannya dan hal ini masih kita diskusikan. Mudah-mudahan di tahun 2023 Maloy sudah bisa operasi,” katanya di Samarinda, Rabu.
Seno Aji menjelaskan KEK MBTK berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kaltim. KEK ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2014.
Lanjutnya Kawasan tersebut kaya akan sumber daya alam terutama kelapa sawit, kayu dan energi didukung dengan posisi geostrategis yaitu terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II).
ALKI II merupakan lintasan laut perdagangan internasional yang menghubungkan Pulau Kalimantan dan Sulawesi, serta merupakan jalur regional lintas trans Kalimantan, dan transportasi penyeberangan ferry Tarakan-Tolitoli, dan Balikpapan-Mamuju.
“DPRD Kaltim berharap beroparasinya KEK MBTK dapat mendorong terciptanya nilai tambah melalui industrialisasi atas berbagai komoditi di wilayah tersebut,” katanya.
Seno Aji menambahkan dberdasarkan keunggulan geostrategis wilayah Kutai Timur, KEK MBTK akan menjadi pusat pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya, serta pusat bagi industri energi seperti industri mineral, gas dan batu bara.
Pewarta : Saputra
Editor : Rhd