Samarinda -Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kaltim menggelar pelatihan kepada relawan pendampingan terhadap korban kekerasan seksual berbasis gender, guna meningkatkan pemahaman dan pesepsi yang sama.
“Kegiatan ini dalam rangka pembekalan bagi para relawan PKBI Kaltim yang terjun ke masyarakat memberikan pelayanan pendampingan bagi para korban kekerasan seksual,” kata Direktur Pelaksana PKBI Kaltim, Muran Gautama di The Bagios Resto Samarinda, Jumat.
Menurutnya tujuan dari pelatihan tersebut untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pelaksana program di lingkungan PKBI Kaltim. Menyamakan pesepsi terhadap korban kekerasaan seksual dalam memberikan layanan kesehatan reproduksi, pendampingan psikologis, sosial maupun dukungan lainnya.
Muran menyebutkan kegiatan yang diselenggarakan PKBI Kaltim mendapat dukungan dari pemerintah Australia.
“Kegiatan ini salah satu implementasi bentuk kepedulian PKBI Kaltim terhadap maraknya angka kekerasan seksual pada perempuan dan anak di Kaltim,” katanya.
Materi pembekalan diberikan oleh dua orang narasumber yakni Yulia Wahyuningrum dari Psikolog Biro mata hati dan Kasmawati, S.H.l dari LBH APIK Samarinda.
Dalam paparannya Yulia Wahyuningrum menyampaikan, perlu dipahami dampak psikologis bagi mereka yang menjadi korban kekersasan seksual, mengingat trauma yang dialami korban berdampak seumur hidup.
“Dalam penanganannya perlu pendampingan berkelanjutan. Apalagi 70 persen pelaku kekerasan pada umumnya adalah orang terdekat,” katanya.
Sementara Kasmawati dari LBH APIK lebih menekankan penjelasan pada hal pendampingan hukum yang berpihak pada korban kekerasan.
“ Bagaimana sebagai relawan atau pelaksana program mampu memberikan dukungan dalam hal bukti-bukti hukum yang dapat meyakinkan putusan hukum yang berkeadilan bagi korban,” ujar Kasmawati.
Pewarta: Akmal
Editor : Rhd