Rudy Mas’ud: Tingkatkan SDM Kaltim hadapi pasca tambang

Loading

Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kaltim, Rudy Mas’ud (Foto: Antara)

 

Samarinda- Anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kaltim, Rudy Mas’ud menegaskan untuk menghadapi pasca tambang dengan meningkatkan  Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

 

“Membangun bangsa jangan mengandalkan sumber daya alam (SDA), tapi sumber daya manusia (SDM), karena pasca tambang akan berakhir cepat atau lambat,” ujar Rudy melalui zoom meeting, Sabtu.

 

Dijelaskan Rudy, untuk  meningkatkan kualitas SDM, maka dibutuhkan SDM yang unggul artinya para pengajar atau guru yang unggul pula.

 

Menurutnya Kaltim harus membangun ekonomi hijau dan biru dengan mencetak generasi emas pendidikan karena yang bisa memutus mata rantai kemiskinan  dengan meningkatkan kualitas SDM yang mampu bersaing .

 

Rudy Mas’ud  mengatakan kekayaan SDA  Kaltim hendaknya dimanfaatkan sebagai kesempatan emas, mengingat Jakarta pun bisa tumbuh meski tidak memiliki tambang atau SDA lainnya.

 

“Kekayaan SDA Kaltim harus dimanfaatkan untuk peningkatan SDM  Kaltim dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

 

Pada kesempatan yang sama, Kabid Tenaga Kependidikan Disdikbud Kaltim, Jasni di Samarinda mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim saat ini tengah mengatur ulang terkait pendisitribusian guru di Kaltim.

 

“Strategi awal kita saat ini sedang melakukan pendataan dan penghitungan kembali distribusi guru, bagaimana yang tepat,” katanya.

 

Menurutnya saat ini terdapat 487 sekolah jenjang SLB, SMA dan SMK. 223 diantaranya sekolah vokasi atau SMK, baik itu swasta maupun negeri.

 

“Dari 223 ini, 11 sekolah diantaranya memiliki jurusan biologi pertambangan di delapan kabupaten/kota, enam  sekolah swasta dan lima sekolah negeri,” paparnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim Muhammad Faisal menyebutkan  ketika pasca tambang pasti akan terjadi penurunan pendapatan Kaltim yang akan berimbas pada dana pendidikan dan beasiswa.

 

“Ayo kita berfikir ke depan bagaimana mendidik siswa dari sekarang dengan vokasi yang lebih kreatif,” ajaknya. (ANTARA)

 

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print