Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ekti Imanuel berharap tak ada lagi insiden terulang Jembatan yang berada di atas Sungai Mahakam tertabrak kapal tongkang bermuatan batubara, karena hal itu sudah beberapa kali terulang.
“ Insiden tertabraknya sejumlah jembatan di jalur Sungai Mahakam oleh kapal tongkang batubara maupun kayu, kerap terjadi. Berarti ada sistem atau aturan yang tidak berjalan baik, terutama dari sisi pengawasan,” katanya di Samarinda, Rabu, (23/2/2022).
Ia mengatakan hal itu sering kali dibahas, namun kejadian tetap terulang, insiden itu tidak boleh hanya jadi tontonan tanpa ada tindakan nyata.
Oleh karena itu Komisi III DPRD Kaltim memanggil pihak-pihak terkait diantaranya Dinas Perhubungan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), hingga Asosiasi Perusahaan Batubara untuk membahas hal ini.
“Tentu harapan kita, pihak yang berwenang dapat mengatur muatan batubara ini agar tidak overload, baik volume muatan maupun ketinggian batubara, karena jika tumpukan batubara tidak sesuai ketinggiannya maka bisa tersangkut badan jembatan,” ujar Ekti.
Ia menjelaskan setiap insiden atau kejadian tertabraknya jembatan menjadi perhatian pemerintah dan mendapatkan tindakan. Karena jembatan yang membentang di Sungai Mahakam dibangun dari uang rakyat melalui pajak.
Menurutnya Pemerintah Provinsi Kaltim harus menjaga dan merawat dengan baik sejumlah infrastruktur yang dibangun menggunakan uang rakyat.
“Yang paling penting, jangan karena faktor kelalaian pemerintah, nyawa masyarakat yang dipertaruhkan. Sewaktu-waktu jembatan bisa runtuh akibat seringnya tertabrak . Tentu hal ini yang sangat kami jaga dan antisipasi,” kata Ekti.
Pewarta: Ahmad
Editor : Rhd