Sejak era digital, perkembangan teknologi bertambah pesat dan seluruhnya serba instan. Tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, dan sebagainya. Media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat. Salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh media sosial adalah dapat terhubung antara satu orang dengan orang lain tanpa kendala jarak dan waktu. Kecepatan pertukaran informasi ini memungkinkan beberapa informasi yang beredar di media sosial tidak tersaring dengan baik dan diragukan kebenarannya.
Oleh karena itu pengguna media sosial khususnya kalangan remaja perlu mengecek kebenaran informasi yang mereka dapatkan. Sebaiknya tidak menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya karena akan berdampak buruk. Pengguna media sosial harus bijak bermedsos dan bertindak. Bijak bermedsos maksudnya pengguna media sosial bisa mengambil manfaat dari internet. Bijak bertindak artinya ketika seseorang akan melakukan sesuatu maka harus dipikirkan terlebih dahulu agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Bagi kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.
Pengaruh Media Sosial Bagi Kalangan Remaja
Kehadiran internet bagi kalangan remaja tidak hanya untuk mengakomodir kebutuhan informasi saja tetapi juga menjadi ruang interaksi sosial yang lebih besar. Kebebasan informasi di kalangan remaja perlu diimbangi dengan bekal kompetensi literasi digital yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk menggunakan informasi yang diakses melalui perangkat komputer dan smartphone. Penggunaan literasi media internet dalam bermedsos diharapkan dapat menyaring infomasi negatif dan dapat mengurangi efek buruk dari penggunaan media terebut. Mereka yang tidak dapat menyaring informasi maka akan berdampak negatif seperti konsumerisme, budaya kekerasan, suka mengintip kehidupan pribadi orang lain, dan kematangan seksual lebih cepat terjadi.
Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya mereka mengunggah kegiatan pribadi, curhat, dan foto bersama teman-teman melalui Facebook, Whatshapp, Twiter, Instagram, serta media lainnya. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, sampai tua tidak pernah lepas dari smartphone atau gadget. Mereka beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka akan dianggap keren dan gaul. Sedangkan mereka yang tidak mempunyai media sosial biasanya diangap kuno, ketinggalan zaman, dan kurang bergaul.
Saat ini media sosial sangat berpengaruh pada perilaku keseharian kalangan remaja. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, kebanyakan mereka selalu update media sosialnya melalui twiter, isntagram, whatshapp, facebook, snack video, tik tok, dan lainnya. Bahkan banyak yang kecanduan atau berlebihan menggunakan media sosial yang mengakibatkan tugas utama seperti belajar menjadi terabaikan. Mereka begitu identik dengan smartphone yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat sibuk berselancar di dunia online yang seolah tidak pernah berhenti. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial, mengakibatkan fenomena besar terhadap arus informasi yang dapat menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita.
Pengaruh media sosial yang sering terjadi pada kalangan remaja adalah mereka menjadi hiperaktif mengunggah kegiatan sehari-hari. Seolah menggambarkan gaya hidup mereka yang mengikuti perkembangan zaman sehingga dianggap populer di lingkungannya. Namun segala yang mereka unggah di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life yang sebenarnya. Ketika kalangan remaja mengunggah sisi hidupya yang penuh dengan kesenangan, tidak jarang kenyataan dalam hidupnya penuh kesedihan.
Dampak Penggunaan Media Sosial
Seiring perkembangan zaman, kehadiran media sosial menjadi semakin beragam. Sebagian orang menganggap perubahan ini memberikan dua dampak media sosial yaitu positif dan negatif. Oleh karena itu mengetahui dampak media sosial yang positif dan negatif adalah hal penting agar kita dapat menggunakan media sosial dengan lebih bijak. Berikut adalah dampak positif penggunaan media sosial (1)Mempererat silaturahmi karena pengguna media sosial dapat berinteraksi dengan orang yang berjauhan tempat tinggalnya; (2) Menambah wawasan dan pengetahuan, banyak akun media sosial yang selalu membagi wawasan dan pengetahuan secara praktis; (3) Menyediakan informasi yang tepat dan akurat berupa informasi bidang kesehatan, budaya, lowongan kerja, beasiswa, dan lainnya; (4) Menyediakan ruang untuk berpesan positif, saat ini sudah banyak digunakan oleh para tokoh agama, ulama, ataupun motivator; (5) Mengakrabkan hubungan pertemanan dalam pertemuan rapat atau yang lain.
Sedangkan dampak negatif penggunaan media sosial adalah (1) Pada anak-anak dan usia remaja menjadi malas belajar karena lebih banyak berkomunikasi di dunia maya, khususnya ‘game online’ atau menonton tayangan film lewat You Tube atau lain lainnya; (2) Situs jejaring sosial akan membuat kaum remaja dan anak-anak lebih mementingkan diri sendiri; (3) Dari segi bahasa tidak ada aturan tata bahasa dalam jejaring sosial, sehingga bagi anak-anak dan remaja bisa menggunakan bahasa seenaknya seperti apa yang didapat dari media sosial; (4) Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator/pemangsa manusia (anak-anak dan remaja) untuk melakukan kejahatan; (5) Pornografi telah merajalela di media sosial/internet, sehingga kaum remaja banyak yang terpengaruh (Pakar Komunikasi:2016).
Masih banyak orang yang tidak merasa bahwa penggunaan media sosial memiliki dampak negatif. Sering kita jumpai dalam suasana ibadah di masjid pengguna media sosial kurang kosentrasi mendengarkan khotib sedang berkhotbah, mereka asik bermedsos di HP-nya begitu juga dalam acara diskusi dan acara serimonial lainnya. Orang yang sudah kecanduan medsos lebih suka mengarahkan pandangan dan pikirannya kepada media sosial yang ada dalam HP-nya daripada mendengarkan acara-acara penting sedang berlangsung.
Untuk mencegah dampak negatif dalam penggunaan media sosial di kalangan remaja maka upaya yang dilakukan adalah (1) Para orang tua harus dapat membimbing dan mengarahkan anak-anaknya kepada nilai -nilai yang positif serta menjauhi unsur-unsur yang negatif dalam dunia media sosial; (2) Para pendidik hendaknya dapat menjelaskan dampak positif dan negatif dari media sosial, sehingga pelajar dan mahasiswa dapat berpikir ke arah yang lebih positif; (3) Pemerintah hendaknya dapat mengontrol para pembisnis internet jika terjadi pelanggaran terhadap aturan pemerintah, maka perlu diberi sanksi berupa denda secara material atau dicabut izin operasionalnya; (4)Perlu disadari bahwa di dunia ini antara kebaikan dan keburukan selalau ada, karena itu manusia hendaknya harus dapat menghindari hal yang buruk dan menjalankan yang baik dalam kata lain ‘Amar Makruf Nahi Munkar’ (Bakomubin, 2016).
Saran untuk kalangan remaja, sebaiknya menggunakan media sosial harus bijak dalam menyebarkan atau mengunggah sesuatu. Jangan sampai konten yang disebarkan atau diunggah berdampak buruk terhadap masa depan diri sendiri maupun orang lain. Penggunaan bahasa yang santun juga diperlukan saat berkomunikasi di media sosial agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Medsos bukan tempat untuk berbohong, memaki, atau mempermalukan orang lain. Walaupun orang lain melakukan cyber bullying, tidak berarti kita perlu melakukannya juga.