Samarinda- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendorong pemanfaatan bekas tambang untuk berbagai kegiatan usaha seperti peternakan, perkebunan, perikanan dan pertanian dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitarnya.
“Harapan kita, seluruh pengusaha tambang PKB2B maupun IUP yang beroperasi di Kaltim seyogyanya memanfaatkan kembali lahan-lahan pasca tambang untuk pengembangan peternakan, perikanan, perkebunan maupun pengembangan pertanian, sehingga bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Kaltim,” kata Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, dalam keterangan resmi diterima di Samarinda, Rabu.
Hadi menegaskan program pengembangan sapi di lahan bekas tambang ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan populasi sapi di Kaltim, sehingga diharapkan melalui program itu bisa memenuhi swasembada daging dan tidak lagi mengandalkan pasokan dari daerah lain.
“Kaltim saat ini masih kekurangan sapi, sehingga harus memasok dari daerah lain seperti Sulawesi Selatan, NTT, NTB. Melalui pengembangan sapi di lahan eks tambang bisa mempercepat jumlah populasi sapi yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun peternak rakyat,” kata Hadi.
Dia menambahkan, untuk peningkatan populasi ternak di Kaltim, pemerintah berharap peran serta pihak swasta dan masyarakat dengan pendampingan instansi terkait dari pemerintah.
Melalui kolaborasi itu, Hadi menilai akan semakin mudah mewujudkan program peternakan secara luas dengan memanfaatkan lahan- lahan yang sudah tidak digunakan lagi untuk operasional perusahaan.
“Partisipasi swasta seperti PT EMAS di Desa Embalut ini, sangat berperan sekali, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang sebagai pusat pembibitan ternak, juga penyuplai kebutuhan daging sapi dan kambing,” katanya.
Hadi menambahkan lahan bekas tambang juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan usaha lainnya seperti perkebunan, perikanan dan pertanian.
Dia mencontohkan misalnya lubang tambang bisa untuk budidaya keramba ikan, lahan yang terbuka bisa ditanami pohon buah-buahan, termasuk tanaman jagung yang limbahnya bisa dimanfaatkan kembali untuk pakan ternak.
“Kolaborasi peternakan, perikanan, pertanian maupun perkebunan bisa memanfaatkan lahan pasca tambang, sehingga usaha terpadu tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Hadi.(Adv/Diskominfo Kaltim)