Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi meminta semua pihak untuk bijak dalam menyikapi kasus pengusiran siswa di salah satu Sekolah Dasar (SD) oleh oknum guru di Samarinda.
“Kejadian ini mestinya tidak perlu terjadi, semua masih bisa dikomunikasikan dengan baik,” katanya di Samarinda, Jumat.
Diakuinya, bahwa dirinya belum menerima informasi yang lebih lengkap dan detail bagaimana kronologisnya.
Reza menjelaskan, jenjang Sekolah Dasar menjadi ranah Kota Samarinda dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Samarinda. Meski demikian dia berharap Dinas Pendidikan Kota Samarinda bisa mengambil sikap yang baik dan bijak.
Menurutnya, tidak ada yang salah dalam kasus ini, hanya soal komunikasi dan kurang saling memahmi .
Mendapatkan pendidikan lanjutnya, merupakan hak setiap warga negara, terkait persoalan tersebut tentunya bisa dicarikan solusi terbaik, pendidikan tentu tidak boleh kaku, harus menyesuaikan keadaan.
“Apalagi di masa pandemi banyak yang mengalami kesulitan ekonomi, tidak bisa memaksakan orang tua harus membelikan HP untuk anaknya,” katanya.
Sekadar diketahui, banyak beredar pemberitaan mengenai siswa SD berinisial MF berusia 10 tahun yang diusir wali kelasnya dikarenakan selama setahun tidak aktif belajar daring. MF merupakan anak piatu, sang ayah tak bersamanya.
Dia tidak aktif belajar karena tidak memiliki handphone dikarenakan rendahnya tingkat ekonomi dan keluarga. Pihak keluarga tidak memberitahu atau berkomunikasi dengan pihak sekolah.
Sangat disayangkan saat dikonfirmasi ke pihak sekolah, beberapa oknum guru bereaksi berlebihan ke pihak keluarga dan wartawan, sehingga peristiwa itu menjadi viral.(Adv/Diskominfo)
Pewarta: Adit
Editor : Rhd