Jakarta – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyusun perencanaan integrasi untuk satu data di daerah. Satu Data ini, berisi seluruh data statistik sektoral dari seluruh perangkat daerah dan Kabupaten Kota se Kaltim yang akan ditampilkan dalam satu platform.
Untuk menyusun platform satu data Kaltim ini, Diskominfo menggandeng pihak swasta, PT Enygma Solusi Negeri dan Inixindo Jogja. Agar menyiapkan site tampilan satu data yang menarik dan mudah dibaca.
“Penyiapan teknis base sumber data ini menjadi langkah awal bagi mimpi besar daerah. Untuk memiliki satu data pemerintah provinsi secara terpusat,” kata Kepala Diskominfo Kaltim, HM Faisal, saat memimpin rapat bersama PT Enygma Solusi Negeri dan Inixindo Jogja di Kantor Badan Penghubung di Jakarta.
Ia menargetkan, tahun depan platform satu data Kaltim ini bisa terealisasi. Nantinya semua bergerak langsung bersamaan. Semua disiapkan bersamaan, baik software, hardware, dan tata kelola.
Lanjutnya sebab, jika dilakukan satu per satu, delapan tahun, tidak akan selesai. Jadi ketika semua sudah oke, platformnya juga sudah siap.
Pada kesempatan itu CEO Inixindo Jogja Andi Yuniantoro mengatakan, pihaknya akan membantu penyiapan display tampilan data dari seluruh sumber data statistik sektoral perangkat daerah. termasuk data dari ribuan site yang dimiliki oleh Diskominfo.
“Nanti diproyeksikan, Kaltim memiliki display data analitik berbasis peta. Namun sebelum itu, perlu penyiapan sumber data dari setiap perangkat daerah. Inilah menjadi kendala terbesar,” katanya.
Ia mengatakan, sumber data belum terkumpul, jadi mungkin nanti bertahap. Mungkin tiga sektoral dulu, menyusul enam, sepuluh, dan seluruh perangkat daerah,” katanya.
Dia juga meminta kepada Diskominfo untuk terus mengajak dan menyosialisasi. Agar perangkat daerah mau menyetor data sektoral dan data analitiknya kepada Diskominfo selaku wali data.
Direktur PT Enygma Solusi Negeri Erick Karya Nugraha menejelaskan, penyiapan display satu data Kaltim dimulai dari proses data akuisisi, pengolahan data, dan distribusi.
Namun, katanya pengumpulan satu data Kaltim itu, tidak berhenti di hal teknis itu saja. Lebih jauh, pemanfaatan satu data Kaltim diharapkan dapat menjadi ruang kerja kolaboratif untuk seluruh perangkat daerah.
Tujuan utama platform satu data Kaltim, adalah sebagai penguatan informasi. Agar pemerintah daerah dapat mengimplementasikan kebijakan berbasis data.
“Ketika data sudah terkumpul, misalnya mengenai titik UMKM, dimana lokasi, dan berapa pendapatan. Perangkat daerah terkait, mampu meningkatkan kinerja dalam peningkatan kesejahteraan UMKM. Itu tujuannya, jadi bukan hanya sekedar data mati, tapi harus ada impact yang dihasilkan dari sumber data itu,” paparnya.
Menurutnya integrasi satu data ini, telah dilakukan di beberap daerah. Di Kota Malang contohnya, di sana pemanfaatan satu data menjadi bahan evaluasi kinerja pemerintah daerah. Salah satunya, untuk evaluasi pembagian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Melalui integrasi satu data, dapat diketahui jika bansos yang disalurkan di luar dari sasaran penerima by name by address.
“Meski itu bukan menjadi bahan justifikasi juga, tapi lebih kepada evaluasi,” tutupnya. (Adv/Diskominfo Kaltim)