Kasad tutup program TMMD 2022 di Kukar

Loading

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman bersama Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi saat di Desa Panca Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, (Penrem 091/ASN)

 

Kutai Kartanegara – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Rabu, menutup program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Ke- 114 Tahun 2022 di Desa Panca Jaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

 

“Penutupan TMMD Ke-114 ini diharapkan dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan semangat kebersamaan, gotong royong, dan kemanunggalan antara TNI dan rakyat,” ujar Kasad di Desa Panca Jaya melalui rilis Penrem 091/ASN, di Samarinda, Rabu.

 

Manunggal TNI dan rakyat sebagai upaya mengakselerasi program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena dalam TMMD difokuskan meningkatkan produktivitas pertanian melalui pembangunan infrastruktur pertanian.

 

Selama satu bulan sejak 26 Juli hingga 24 Agustus, para prajurit, Pemkab Kutai Kartanegara, dan masyarakat bahu membahu menyelesaikan Program TMMD Ke-114 Tahun Anggaran 2022 untuk membangun sarana dan prasarana pertanian.

 

Kebersamaan ini, katanya, merupakan sinergi positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa, khususnya membantu pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan di wilayah.

 

Program TMMD Ke-114 di Desa Panca Jaya ini secara fisik telah terealisasi pembukaan badan jalan, agregat, turap jalan, pembuatan jembatan kayu, pembangunan pompa air irigasi, renovasi rumah ibadah, dan rumah layak huni.

 

Sedangkan realisasi nonfisik berupa penyuluhan masyarakat tentang bela negara, penyuluhan hukum, pencegahan karhutla, pertanian, penularan COVID-19, percepatan pencapaian target dosis 3, pencegahan stunting, dan penyuluhan penyakit tidak menular.

 

“Sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dan selaku Penanggung Jawab Operasional TMMD, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang telah membantu secara moril dan materiil sehingga TMMD dapat terselenggara,” katanya.

 

Ia menuturkan Program TMMD telah dimulai sejak 1980-an dengan sebutan Program ABRI Masuk Desa (AMD), kemudian namanya disesuaikan menjadi TMMD.

 

Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, TMMD yang berlangsung selama 42 tahun ini semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia adalah perdesaan sehingga keterlibatan TNI dalam membangun sarana prasarana dan infrastruktur wilayah masih sangat dibutuhkan.

 

Dudung menyampaikan sejumlah hal yang perlu ditindaklanjuti dari program TMMD ini, yakni terus memelihara semangat kebersamaan antara TNI dan rakyat agar tidak mudah terprovokasi.

 

Pelihara terus semangat gotong royong sebagai warisan budaya bangsa. Pelihara hasil program TMMD agar manfaatnya dapat dinikmati warga dalam kurun waktu yang cukup panjang, katanya.

 

“Kepada para Dansatgas TMMD Ke-114, lakukan evaluasi pelaksanaan TMMD untuk dijadikan bahan perbaikan pada TMMD mendatang. Untuk para prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD, dengan selesainya kegiatan ini segera kembali ke induk pasukan masing-masing,” katanya.(*)

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print