Lapas Narkotika Samarinda bekali warga binaan dengan program Yanbu’a

Loading

Warga binaan Lapas Narkotika Kelas II A Samarinda sedang mengikuti program Yanbu’a (Foto: Lapas Narkotika Samarinda)

 

Samarinda – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Samarinda memberikan bekal  kepada warga binaan  melalui program Yanbu’a yakni sesuai slogan “masuk napi keluar santri”.

 

“Yanbu’a adalah suatu metode pembelajaran  membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an dengan cara membaca cepat, tepat dan tidak putus-putus sesuai makhorijul huruf yang disusun sistematis dan terdiri  tujuh  jilid,” kata Kalapas Narkotika Kelas II A Samrinda, Hidayat di Samarinda, Rabu.

 

Ia mengatakan, warga binaan masih ada yang belum bisa mengaji . Selama beberapa bulan mengikuti program  Yanbu’a,  Alhamdulillah sudah bisa  membaca  Al-Qur’an.

 

Hidayat menjelaskan, cara membacanya langsung dan tidak mengeja. Cepat, tepat, benar serta tidak putus-putus disesuaikan dengan makhorijul huruf dan ilmu Tajwid.

 

Lanjutnya, kegiatan tersebut wajib dilaksanakan minimal empat kali dalam seminggu khususnya bagi yang beragama Islam dan akan dicek pada kartu Yanbu’a pada tanggal 27 hingga 30 setiap bulannya oleh petugas pembinaan di bawah naungan Kasi Binadik dan Subsi Bimkemaswat.

 

Dikemukakan Hidayat  kegiatan Yanbu’a  wajib diikuti karena sekaligus menjadi salah satu syarat bagi warga binaan untuk mendapatkan program integrasi  atau pembebasan bersyarat.

 

“warga binaan akan menjalani asimilasi dalam bentuk mengajar  mengaji. Untuk bisa menjadi pengajar mereka  minimal  harus tingkat 4,” tegasnya.

 

Hidayat menambahkan, asimilasi adalah proses pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang dilaksanakan dengan membaurkan narapidana dan anak didik pemasyarakatan dalam kehidupan masyarakat.(*)

 

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print