Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur mematangkan rancangan kurikulum dual track yang akan diterapkan di sejumlah sekolah di provinsi ini pada tahun ajaran 2023.
Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan menjelaskan kurikulum dual track ini berawal dari mengadopsi Sistem Double Track SMA di Jawa Timur.
“Kami sudah menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam rangka peningkatan keterampilan, khususnya bagi siswa-siswi di jenjang SMA/SMALB dan SMK di Kaltim,” katanya pada acara Focus Group Discussion (FGD) di Balikpapan, Selasa (4/10/2022).
Ia mengatakan inovasi di sektor pendidikan ini pada dasarnya sudah tertuang pada Kurikulum Merdeka, sebagai payung hukum yang mengarah pada kompetensi vokasi dan muatan lokal berbasis kearifan daerah.
FGD dilakukan untuk menyempurnakan rancangan kurikulum dual track yang rencananya segera diterapkan di Bumi Etam.
Sejumlah pemangku kepentingan di Kaltim di antaranya BPKAD, Bappeda, Balitbangda, OPD, TGUP3, Komisi IV DPRD Kaltim, Kodam VI/Mulawarman, Polda Kaltim, Setdaprov Kaltim, dan Tim ITS.
Hadir dalam kesempatan ini Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim yang diwakili oleh Kepala Bidang IKP dan Kehumasan Irene Yuriantini.
Kurniawan berharap masukan dan saran untuk menggagas solusi para generasi muda ke depannya dalam menciptakan daya saing terutama bagi lulusan sekolah menengah di Kaltim yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Hal ini dilakukan dengan menambahkan kompetensi bagi pelajar di bidang keterampilan atau life skill,” katanya.
Kurniawan berterima kasih atas antusiasme pemangku kepentingan yang turut menyampaikan aspirasinya. Menurutnya, kesuksesan program dual track membutuhkan dukungan dari seluruh pihak.
“Lewat FGD ini kita jadi saling mengetahui dan berdiskusi, serta semoga kita semua bisa bekerja sama mendorong terciptanya lulusan sekolah menengah yang tidak hanya memiliki soft skill namun juga life skill. Tentu, hal ini juga untuk mengatasi permasalahan pengangguran di Kaltim, agar sejak dini seluruh pelajar sudah dipersiapkan untuk memiliki daya saing,” katanya.
Adapun langkah selanjutnya setelah dilaksanakannya diskusi ini yakni pemberian Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi sekolah-sekolah terpilih (piloting) untuk sistem dual track ini.
Nantinya, para guru di sekolah juga akan diberikan pelatihan sebagai pengajar khusus kurikulum Dual Track. Dalam hal ini, Tim ITS akan terlibat untuk memberikan pembekalan.
Saat ini tim efektif yang membantu Disdikbud Kaltim terus bekerja. Ada beberapa tugas yang dijalankan di antaranya penyusunan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait Kurikulum Dual Track dan pembuatan surat keputusan (SK) untuk sekolah-sekolah piloting sistem dual track.
Rencananya peluncuran program dual track dilaksanakan pada akhir bulan Oktober 2022.