Samarinda- Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sapto Setyo Pramono mengatakan, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kaltim harus turut menyukseskan sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), bahkan jadi momentum mengembangkan organisasi tersebut.
“Pembangunan IKN yang sedang berjalan dan akan terus berlangsung hingga beberapa tahun ke depan, merupakan momentum penting bagi PII Kaltim untuk turut menyukseskan melalui kontribusi nyata, karena lokasi IKN kini ada di Kaltim,” ujarnya di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Sapto yang juga seorang insinyur dan merupakan Ketua PII Provinsi Kaltim ini melanjutkan, jangkauan PII Kaltim kini lebih dekat ke IKN sehingga peluang untuk berkontribusi langsung makin besar.
Dia baru terpilih secara aklamasi menjadi Ketua PII Kaltim dalam Musyawarah Wilayah ke-1 pada Sabtu, 22 Oktober lalu melanjutkan, Muswil tersebut menjadi bagian untuk memasuki babak awal dalam peran organisasi untuk menyukseskan pembangunan IKN.
Menurutnya, keberadaan PII Kaltim diyakini dapat menyatukan semua elemen profesi keinsinyuran maupun badan usaha, sebagai langkah melakukan pendataan semua sumber daya yang ada.
“Pendataan sangat diperlukan untuk memetakan lebih dulu seberapa besar dan seberapa banyak sumber daya yang ahli di bidang konstruksi jalan, konstruksi gedung, jembatan, ahli pertambangan, ahli lingkungan maupun ahli manajemen konstruksi,” ujarnya.
Sapto berharap dari pendataan diperoleh data dasar yang valid sebagai landasan awal untuk merumuskan kebijakan dalam internal organisasi, karena selama pihaknya belum memiliki data dasar keahlian dan data lain para insinyur, mengingat semua yang ia ketahui selama ini hanya berdasarkan kabar dari mulut ke mulut.
Lanjutnya, dari PII pihaknya juga bisa melakukan serangkaian kegiatan positif, diantaranya meningkatkan SDM Kaltim, kemudian melakukan sertifikasi, termasuk pelatihan keahlian dari masing-masing kejuruan seperti elektro, sipil, tambang, lingkungan, dan keterampilan lain sesuai dengan bidang masing-masing.
“SDM dalam PII merupakan modal besar untuk membangun SDM Kaltim, bahkan untuk kemajuan IKN. PII juga harus melakukan transformasi agar tidak kewalahan menghadapi era digitalisasi yang terus berkembang,” tutur Sapto.(Gf/ADV/DPRD Kaltim)