Samarinda – Selama ini penyaluran beras bantuan menjadi penerima harus mengantre untuk mendapatkannya. Sebuah solusi ditawarkan Habib Fathurrahman Bahasyim lewat mesin ATM beras. Ini merupakan sebuah inovasi, dimana mesin ini layaknya mesin ATM, namum bukan mengeluarkan uang melainkan beras. Mesin ini pun dilengkapi kartu ber-chip RFID layaknya kartu ATM lazimnya.
“Cara kerjanya pun hampir sama dengan ATM umumnya. Pemegang kartu tinggal menempelkannya, kemudian memasukkan pin selayaknya pin ATM biasa, maka si penerima bantuan bisa mendapatkan jatah berasnya, tanpa harus mengantre berlama-lama,” ujar salah satu tokoh masyarakat di Banjaramasin ini.
Memang mesin ini baru dikembangkan buyut dari Habib Keramat Basirih itu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang telah dimanfaatkan Lazismu (Lembaga Amal Zakat Infaq sadakah Muhammadiyah) Cabang Banjarmasin.
“Namun jika daerah lain ingin menggunakan dengan senang hati kami layani. Misalnya Badan Amil Zakat (BAZ) Kaltim ingin menerapkan hal serupa, kami akan menyiapkan berapa kebutuhannya,” jelasnya.
Menurutnya, ATM ini justru memanusiakan penerima bantuan, mereka diperlakukan secara terhormat, karena tak harus berdesak-desakkan hanya untuk mengambil beras jatah. “Tapi dengan mesin ini, mereka bisa datang kapan saja ke ATM buat mengambil jatah berasnya. Ini semua tercatat, sehingga memudahkan dalam pertanggungjawabnnya,” terangnya.
Mengapa demikian? Karena kartu yang digunakan bisa menggunakan KTP elektronik, dimana didalamnya menggunakan chip sama. “Kartu dan beras yang disalurkan pun akuntabel, artinya bisa dipantau berapa kartu dikeluarkan, berapa kilogram beras sudah disalurkan dan siapa saja mendapatkan jatah pembagian beras melalui website yang diberikan,” ulasnya.
Bahkan, jumlah beras yang dibagikan bisa ditentukan, berapa kilogram per bulan untuk setiap Kepala Keluarga (KK), sehingga tepat sasaran.
Selain berinovasi mesin anjungan beras ini, Habib Fathurraman Bahasyim juga telah berinovasi, membuat pendeteksi vaksin. Habib Fathurrahman Bahasyim menambahkan, dirinya akan terus berinovasi membuat alat alat bermanfaat untuk umat.
“Selama masih ada nafas dan kekuatan, saya akan terus berkarya. Insyaa Allah, usia tidak akan menjadi penghalang untuk saya mendedikasikan diri buat agama dan umat,” tambahnya. (*)