Rapimnas PII hasilkan Deklarasi Balikpapan

Loading

Gubernur Isran Noor (kanan) menerima plakat dari Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga di acara penutupan Rapimnas PII di Novotel, Balikpapan, (Foto: Nov)

Balikpapan – Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia (Rapimnas PII) di Balikpapan, Kalimantan Timur 20-22 Januari 2023 menghasilkan 7 kesepakatan.

“Kami sebut Deklarasi Balikpapan,” kata Ketua Umum PII Dr Danis Hidayat Sumadilaga, Minggu.

Diantara 7 kesepakatan itu adalah penegasan untuk terus berperan aktif dalam perencanaan, pembangunan, dan  pengoperasionalan Ibu Kota Nusantara (IKN), bukota baru Republik Indonesia yang tengah dibangun di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Saat ini Ketua Umum PII Dr Danis Hidayat adalah juga Ketua Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur IKN. Kemudian dengan jumlah anggota hingga 62.000 orang, di mana sebagiannya menempati posisi dan jabatan penting di pemerintahan, badan usaha milik negara, atau pihak swasta, secara alamiah, para anggota PII akan terus berperan di dalam setiap tahapan proyek IKN.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, yang juga adalah seorang insinyur dan berkesempatan berbicara di forum itu menegaskan sambil berseloroh, bahwa bila negara tak sanggup meneruskan pembangunan IKN, maka serahkan saja kepada Kalimantan Timur.

“Dengan sumber daya alam yang ada di Kaltim, Rp466-500 triliun dana yang dibutuhkan untuk membangun IKN itu kecil,” kata Isran.  Diketahui, dari pendapatan minyak dan gas saja, Kaltim menyetor hingga Rp570 triliun per tahun ke pusat.

Berikutnya, PII juga menyatakan dukungan atas kebijakan pemerintah secara bertahap menaikkan persentasi kandungan lokal atau TKDN dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. TKDN yang semakin tinggi berarti membuka kesempatan semakin besar bagi masyarakat untuk menjadi bagian dari rantai pasok dan membuat ekonomi dalam negeri berputar lebih cepat.

Contoh dari tahapan TKDN yang semakin tinggi ini misalnya pada pengadaan barang dan jasa di Pertamina. Di BUMN migas itu, TKDN sudah harus mencapai 25 persen pada 2020 lampau, dan sudah harus 50 persen pada 2026 mendatang.

Deklarasi Balikpapan juga bersepakat mendorong terus digitalisasi dan inovasi di berbagai bidang. Digitalisasi telah terbukti membawa efisiensi waktu dan tenaga dan mendorong produktivitas, hingga menciptakan lapangan kerja baru.

Kemudian, antara lain untuk menjawab tantangan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa untuk membuatkan rancangan detail pembangunan dan pengembangan kota-kota di Indonesia, PII mendukung pembangunan kota yang khas sesuai potensi dan karakteristiknya, juga kota yang nyaman dan berkelanjutan untuk semua warganya.

“Kami juga ingin anak-anak bangsa untuk menempuh pendidikan, pelatihan, dan pengembangan profesi insinyur berkelanjutan, dan mendukung pemerintah meningkatkan standar penggajian atau penghargaan profesionalitas insinyur,” papar Danis Hidayat, yang setidaknya punya tiga gelar insinyur.

Rapimnas PII menghadirkan antara lain Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Pendidikan, Menteri Koordinator Kemaritiman, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perhubungan di hari Jumat 22 Januari. Para menteri dihadirkan untuk memberi bekal wawasan dan  pengetahuan akan keadaan terkini Indonesia.

Deklarasi Balikpapan wujud dari antisipasi dan jawaban dari gambaran yang diberikan para menteri tersebut.

Pada Minggu 22 Januari, para peserta yang berjumlah 500 orang berkunjung ke lokasi pembangunan IKN sebelum bertolak pulang kembali ke daerah asal masing-masing.(Ant)

 

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print