Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim, Muhammad Faisal (Foto: Diskominfo Kaltim)
Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mempersiapkan tawaran kerja sama dalam berbagai bidang dengan Pemerintah Provinsi Kotabato Selatan, Filipina.
Kepala Bagian Kerja Sama Biro POD Setdaprov Kaltim, Agung Masuprianggono mengatakan pada prinsipnya Pemprov Kaltim menyambut baik tawaran dari mitra luar negeri ini.
“Saat ini kami masih menggali potensi kedua daerah. Prinsipnya harus saling menguntungkan,” jelas Agung Masuprianggono pada Rapat Pembahasan Rencana Kerja Sama Sister Province Antara Pemprov Kaltim (Indonesia) dan Pemprov Kotabato Selatan (Filipina Selatan) di Ruang Rapat Daya Taka Lantai 3 Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda.
Agung mengatakan pada rapat tersebut, masing-masing perangkat daerah memaparkan potensi komoditi di Kaltim yang berpeluang menjadi komoditas ekspor ke Filipina.
Di antaranya ekspor hasil pertanian hortikultura seperti pisang kepok grecek khas Kaltim, buah naga, dan jahe putih, produk perikanan seperti udang dan rumput laut, serta potensi kerja sama di bidang lainnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim, Muhammad Faisal memberikan masukan terkait Kotabato sebagai penghasil ikan tuna.
“Kotabato disebut juga the city of tuna, walaupun mungkin saja ikannya juga dari perairan Indonesia. Dan mereka memang sedang agresif dalam menjalin kerja sama bilateral dengan Indonesia. Sudah ada beberapa daerah yang juga menjalin kerja sama dengan mereka, seperti Bandung dan Semarang di bidang pendidikan,” terang Faisal.
Ia menilai, sebelum menerima tawaran kerja sama dari Kotabato, Pemprov Kaltim harus menggali informasi secara rigid tentang potensi daerah di sana. Termasuk komoditi apa saja yang mereka tawarkan, agar tidak terjadi ketimpangan dalam kerja sama.
Peluang kerja sama Pemprov Kaltim dengan Filipina diawali dari pertemuan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dengan pihak Pemerintah Provinsi Kotabato Selatan di Kota Koronadal, Filipina Selatan pada 9-10 Juni 2022.
Pada pertemuan itu, terdapat keinginan dari Pemprov Kotabato Selatan untuk menjalin kerja sama dalam skema sisterhood province dengan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Keseriusan tawaran kerja sama dari Pemprov Kotabato Selatan ini dibuktikan dengan penyerahan letter of intent serta draft Memorandum of Agreement Sisterhood Province Affiliation kepada KJRI Davao City yang diteruskan kepada Pemprov Kaltim untuk kemudian mendapatkan tanggapan.
Kotabato Selatan sendiri merupakan sebuah provinsi di bagian selatan pulau Mindanao yang berbatasan dengan Provinsi Sultan Kudarat di wilayah utara dan barat. Juga berbatasan dengan Kota General Santos dan Provinsi Sarangani di wilayah timur dan selatan.
Provinsi ini merupakan pemain kunci dalam penggabungan South Cotabato, Saranggani dan General Santos City sebagai kluster pembangunan dengan pertumbuhan tercepat di Filipina yang dikenal sebagai SOCSARGEN. SOCSARGEN berfungsi sebagai pintu gerbang untuk Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur: Brunei Indonesia Malaysia Filipina (BIMP-EAGA).
Potensi kerjasama yang dapat dilakukan yaitu di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, olahraga, budaya, dan pertukaran best practices dalam sistem pemerintahan.