Samarinda -Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Badan Pengelola (BP) Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) membuka kembali program beasiswa yang kembali dibuka pada 20 Pebruari 2023.
“Rencana 20 Februari hingga Maret dibuka. Estimasi pendaftaran itu biasanya sekitar sebulan, untuk info lainnya tunggu rilis resminya,” ujar Ketua BP BKT Iman Hidayat di Samarinda, Selasa.
Iman mengatakan, jika alokasi kuota penerima beasiswa tahun 2023 dipastikan meningkat dari tahun sebelumnya.
Tambahnya, Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) belakangan ini menjadi primadona dan sangat ditunggu bagi mahasiswa maupun siswa di Kaltim. Berbagai informasi hilir mudik terkait misteri kapan jadwal resmi pendaftaran dibuka.
“Kita juga prediksi kalau pendaftar akan lebih banyak pula dari tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Iman juga mengatakan, jika Pemprov Kaltim telah mengalokasikan dana sekitar Rp375 miliar yang bersumber dari APBD Kaltim.
Lebih lanjut, Ia menyebutkan jika terdapat perubahan pada petunjuk teknis (Juknis). Itu terjadi akibat pada periode sebelumnya, banyak dari calon pendaftar gugur karena kesalahpahaman juknis itu sendiri.
“Untuk jenis beasiswa tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni Kaltim Tuntas Mahasiswa, Kaltim Stimulan Mahasiswa, Kaltim Stimulan Siswa dan juga sub kategori lainnya,” jelas Iman.
Dikemukakannya, perubahan hanya terletak pada petunjuk teknis, tapi gak terlalu banyak perubahan dalam juknis terbaru ini lebih detail isinya, hal itu menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan yang dilakukan saat melakukan pendaftaran.
Sementara Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati mengevaluasi bahwa beasiswa Kaltim tuntas tidak semuanya disentuh oleh warga Kaltim, dengan cukup banyaknya pelajar di daerah pedalaman yang belum merasakan manfaat program BKT.
“Sewaktu saya reses, ada masyarakat yang mengeluhkan anaknya tidak terdaftar di BKT, dikarenakan sosialisasi yang kurang meluas, ditambah lagi masih ada wilayah Kaltim yang masih area tidak terhubung jaringan internet alias blind spot,” tutur Puji.
Ia mengatakan, kondisi wilayah yang jauh dari jangkauan jaringan internet bisa diberikan program jemput bola dari Dinas Pendidikan supaya ada upaya pemerataan sentuhan program penyaluran beasiswa yang tersebar sampai ke pelosok.(*)