Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan (Kaltim) memprogramkan pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman dengan merealisasikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di wilayah setempat.
Gubernur Kaltim Isran Noor di Samarinda, Selasa, mengaku pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp54 miliar untuk pelaksanaan pembangunan PLTS di wilayah pedalaman, seperti di Kutai Barat, Mahakam Ulu dan wilayah lainnya dalam program kegiatan tahun 2023.
“Kita harapkan beberapa daerah yang belum mendapatkan fasilitas penerangan listrik, semoga PLTS yang dibangun dengan alokasi anggaran Rp54 miliar dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” kata Isran Noor.
Selain pembangunan PLTS tersebut, lanjut gubernur, dalam hal penerangan listrik ini Pemprov Kaltim juga memprogramkan pembangunan instalasi Biogas dan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS)
“Untuk pembangunan biogas telah di alokasikan sebesar Rp700 juta, sedangkan untuk PJUTS dengan alokasi Rp2,7 miliar,” katanya.
Sementara itu, Kepala ESDM Kaltim Munawwar menerangkan program penerangan jalan umum akan dilaksanakan di Jalan Poros Long Hubung hingga Datah Bilang Kabupaten Mahakam Ulu dengan jumlah instalasi 55 unit.
Sedangkan untuk pembangunan biogas dilaksanakan di Kampung Linggang Bigung, Kecamatan Linggang Purwodadi, Kabupaten Kutai Barat sebanyak 20 unit dan di Desa Margomulyo, Kecamatan Rantau Pulung Kutai Timur 8 unit.
Sementara untuk pembangunan PLTS, lanjut Munawar, rencananya tersebar di sejumlah wilayah, di antaranya Berau, Paser, Kutai Timur, Mahakam Ulu dan Kutai Barat.
Untuk Desa Deraya dan Lemper di Kecamatan Bongan, Kutai Barat akan dibangun PLTS dengan kapasitas 70,16kwp untuk memenuhi kebutuhan 206 bangunan milik masyarakat. Sedangkan pembangunan PLTS di Long Sului Kecamatan Kelay, Berau untuk 116 bangunan dengan kapasitas listrik 41,49 Kwp.
Selanjutnya, pembangunan PLTS di Desa Matalibaq, Kecamatan Long Hubung Mahakam Ulu untuk 370 bangunan dengan kapasitas listrik 92,97 Kwp.
Pembangunan PLTS Dusun Mului, Desa Swanselutung, Kecamatan Muara Komam Paser untuk 69 bangunan dengan daya listrik 23,07 Kwp.
Pembangunan PLTS Desa Pegat Betumbuk, Kecamatan Pulau Derawan, Berau untuk pemenuhan 84 bangunan dengan kapasitas listrik 25,68 Kwp dan di Desa Ujoh Halang, Kecamatan Long Iram, Kutai Barat untuk memenuhi kebutuhan 95 bangunan dengan daya listrik 37,94 Kwp.
“Kami juga melaksanakan program revitalisasi PLTS Terpusat di Desa Labuang Kallo, Kecamatan Tanjung Harapan, Paser untuk memasok kebutuhan listrik 96 bangunan dengan kapasitas listrik 27,50 Kwp,” kata Munawar.
Munawar menambahkan bahwa program PLTS ini juga dilaksanakan di Kota Samarinda dengan program 55 titik pembangunan PLTS Atap Tanpa Baterai dengan kapasitas 30 Kwp.
“Kita harapkan masyarakat di pedalaman Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kutai Timur bisa menerima penerangan listrik. Artinya, pembangunan dilakukan bukan hanya di perkotaan, tetapi hingga di pedesaan,” kata Munawwar. (Ant)