Samarinda – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur menyasar kaum milenial dalam mendongkrak dan meningkatkan partisipasi pemilihan umum (pemilu) tahun 2024, sebab komposisi penduduk dari kalangan muda memang yang paling dominan saat ini.
“Akan banyak pemilih dari kalangan milenial yang mendominasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu 2024, oleh karena itu dari sekarang kami terus melakukan upaya untuk meningkatkan partisipasi mereka,” ujar Kepala Badan Kesbangpol Kaltim Sufian Agus di Samarinda, Minggu.
Ia menyebutkan, berdasarkan hasil survei Lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS), sebanyak 60 persen pemilih pada pemilu 2024 diisi oleh kaum milenial dan generasi Z, dengan proporsi pemilih muda yang rentang usianya 17-39 tahun.
Lanjutnya, untuk menyasar tingkat partisipasi pemilih pada kaum milenial dan generasi Z, maka upaya dari Kesbangpol Kaltim salah satunya sering mengadakan kegiatan sosialisasi soal pemilu kepada siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan juga ke kampus-kampus.
“Seperti beberapa waktu lalu, kami menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan juga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam mensosialisasikan pemahaman pemilu kepada mahasiswa di perguruan tinggi yang ada di Samarinda secara bergantian,” kata Sufian Agus.
Dikemukakannya, dalam program Pemilu Masuk Kampus, pihaknya bisa memberikan pemahaman kepada generasi muda untuk sadar berpartisipasi pada pemilu 2024, karena masa depan bangsa dan daerah di tangan mereka.
Selain melakukan sosialisasi politik ke kampus-kampus, pihaknya juga mengintegrasikan program yang saling mendukung antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), salah satunya mengkoordinasikan kerja sama antara Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) dengan KPU.
Dia juga menjelaskan, kerja sama antara DKP3A dengan KPU tiada lain terkait pencatatan sipil memutakhirkan data penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru, untuk langsung didata ke KPU agar diverifikasi dalam memperbaharui DPT.
“ Lulusan SMA yang sudah memiliki KTP diminta supaya didata oleh KPU untuk pembaharuan data pemilih, dan dipetakan untuk program sosialisasi sebagai upaya peningkatan partisipasi pemilih,” tutur Sufian Agus. (Adv/Diskominfo Kaltim)