Anggota DPRD Kaltim minta Pemprov perhatikan desa tertinggal di Kubar dan Mahulu

Loading

Ekti Imanuel Ketua Pansus Rancangan Perubahan Peraturan Daerah (Ranperda) nomor 10 tahun 2012, tentang penyelenggaraan jalan umum dan jalan khusus batu bara dan kelapa sawit (Foto: Ahmad)

 

Samarinda – Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Ekti Imanuel meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk memperhatikan pembangunan di desa tertinggal di wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang dinilai masih minim.

“Berdasarkan data terbaru bahwa 14 dari 17 desa di Kaltim didominasi dari desa- desa di Kabupaten Kubar dan Mahulu, sehingga ini menjadi perhatian saya untuk meminta kepada Pemprov Kaltim melakukan peningkatan alokasi anggaran pembangunan di wilayah tersebut,” kata Ekti di Samarinda, Senin.

Ia mengatakan, peningkatan pembangunan di desa tertinggal harusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah Provinsi Kaltim, sebab melihat  Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Kaltim cukup besar, seharusnya ada pemerataan pembangunan.

Menurutnya, ada tiga hal yang mesti ditingkatkan di desa yang berada di perbatasan atau pelosok, yakni ketersediaan pelayanan dasar berupa listrik, adanya sarana air bersih dan akses jalan yang memadai.

“Di daerah pedalaman Mahakam terutama akses jalan, listrik  dan air  bersih masih kurang atau tidak memadai, sehingga perlu ditingkatkan. Yang luar biasa lagi kondisi jalan di Kubar,  contohnya di Kecamatan Bongan,  tidak memiliki akses jalan darat , jadi masyarakat hanya biasa menyusuri sungai menggunakan perahu kecil (klotok),” katanya.

Ekti  menambahkan di Kubar  ada jalan non status seperti di Long Bagun, serta di Desa Bongan yang akses jalannya masih bisa digarap, baik itu melalui  anggaran APBN, APBD Provinsi Kaltim maupun  APBD kabupaten.(Ahmad)