Diskominfo-Kaltim

Kaltim siapkan lahan pertanian dukung IKN

Loading

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (Foto: Dok Biro Adpim Prov Kaltim)

Samarinda-Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur  sedang menyiapkan lahan seluas 1,32 juta hektare (ha)untuk pengembangan pertanian dalam arti luas  guna mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Pengembangan lahan 1,32 juta ha ini merupakan akumulasi dari  tahun 2019 hingga 2022,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor melalui video yang diputar di Simposium Memperkuat Ekosistem Pertanian Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan IKN dan Kaltim, di Samarinda, Selasa.

Penambahan luas lahan sebesar itu dilakukan semenjak Provinsi Kaltim ditetapkan sebagai lokasi IKN, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, agar ke depan dapat mencukupi kebutuhan pangan.

Sedangkan rincian penambahan lahan seluas itu, antara lain untuk pertanian tanaman pangan ada dua, yakni 145 ribu ha dan 285 ribu ha, untuk lahan perkebunan seluas 228 ribu ha, untuk perluasan lahan peternakan sebesar 241 ha, perikanan 522 ha, dan kehutanan pola pemberdayaan 201 ribu ha.

Ia juga mengatakan indikator kesejahteraan petani Kaltim mengalami peningkatan yang diukur dari Nilai Tukar Petani (NTP) Kaltim secara umum, yakni pada 2018 dengan indeks senilai 96,14, tetapi pada 2022 naik menjadi 126,39.

Sedangkan secara bulanan, berdasarkan data BPS, NTP Kaltim pada Juni 2023 masih jauh di atas angka 100 yang merupakan angka keseimbangan, yakni masih sebesar 125,5 pada Mei.

Secara umum, NTP Kaltim pada Juni sebesar 125,5, terjadi penurunan 1,81 persen jika dibandingkan dengan Mei 2023 sebesar 127,81.

NTP menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi, sehingga makin tinggi NTP maka secara relatif makin kuat tingkat daya beli petani.

Isran juga mengatakan bahwa saat ini Kaltim berhasil menjadi proyek percontohan program penurunan emisi karbon, yakni dengan salah satu program penurunan emisi berbasis lahan yang dibiayai oleh Bank Dunia, sehingga hal ini sekaligus menjadi salah satu bentuk transformasi ekonomi.(*)