Samarinda. Jagad media sosial Kota Tepian diramaikan dengan postingan ancaman intrusi air laut atau masuknya air laut ke sungai yang menyebabkan air menjadi asin. Hal ini tentu akan berdampak pada ketersedian air bersih, Perumdam Tirta Kencana Samarinda yang dikonfirmasi hal tersebut, tidak menampik kemungkinannya, namun demikian sejauh ini, produksi masih berjalan normal dan belum ada Instalasi Pengolahan Air (IPA) terdampak.
Penjelasan itu disampaikan Humas Perumdam Tirta Kencana Samarinda Sendya Ibanez melalui stafnya, Taufik. “Kami selalu berkoordinasi dengan teman-teman yang bertugas di IPA Palaran dan Sungai Kapih. Karena mereka-lah pendeteksi awal, naiknya tidaknya kadar garam dalam satuan ppm (parts per million) lantaran posisinya dekat muara Sungai Mahakam,” ujar Taufik.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam situasi seperti sekarang ini, langkah antisipasi diperlukan. “Kami pasti akan terus menginfokan bagaimana kondisinya. Tapi dipastikan masih aman, namun begitu, tidak ada salahnya menampung air bersih, sebagai antisipasi jika terjadi intrusi air laut,” tambahnya.
Perumdam sendiri menyiapkan sejumlah langkah, mengantisipasi segala kemungkinan, diantaranya menyiapkan tim, selain itu menyiagakan unit tangki dan sumur bor yang dimiliki, sehingga ketika IPA berhenti produksi, masih bisa dilakukan distribusi menggunakan unit tangki ke daerah terdampak.
“Tidak sampai di situ saja, jika situasi demikian, maka IPA masih dimungkinkan berproduksinya tentunya merujuk Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes),” urainya.
Dikatakan, Perumdam berusaha agar pelayana tidak terganggu, serta berharap hujan segera turun, sehingga intrusi air laut tidak sampai terjadi. Di sisi lain, mengimbau kerjasama masyarakat, agar bisa berhemat dan menampung air sedari sekarang. (*)