Anggota DPRD Kaltim apresiasi realisasi program RLH

Loading

Salah satu RLH di Desa Kelekat, Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, yang dibangun BPRLH Kaltim melalui pendanaan CSR perusahaan (Foto: HO)

Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur Romadhony Putra Pratama mengapresiasi realisasi program Rumah Layak Huni (RLH) oleh Pemerintah Provinsi setempat yang telah banyak membantu masyarakat pra sejahtera.

“Rumah layak huni sangat membantu warga, saya mengapresiasi hal itu, warga pra sejahtera di Samarinda mendapatkan bantuan,” kata Romadhony di Samarinda, Minggu.

Terkait kualitas RLH, ia mengaku pernah mendapat keluhan warga. Pada awalnya program terbentuk, banyak  warga yang komplain karena bahan baku kurang standar.

Namun, ia mengingatkan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar meningkatkan kualitas bahan bangunan.

“Jangan sampai sudah lama ditumpuk dimakan usia. Namun jika melihat progresnya, sudah mulai membaik,” katanya.

Romadhony juga mengapresiasi beberapa perusahaan yang membantu program RLH melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Itu jadi atensi serius untuk Pemprov Kaltim, kami selalu suarakan jangan sampai perusahaan tidak membangun daerahnya. Akhirnya hasil dari permintaan DPRD dan Pemprov, perusahaan banyak membantu membangun RLH,” ucapnya.

Program RLH katanya sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan dalam beraktivitas. Rumah layak huni mesti memenuhi syarat kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan bagi penghuninya.

Menurutnya rumah layak huni  harus memiliki luas minimal 36 meter persegi, memiliki ruang tamu, ruang tidur, dapur, kamar mandi, dan WC. Selain itu, rumah juga harus memiliki sumber air bersih, listrik, dan ventilasi yang baik,” paparnya.

Sementara itu berdasarkan laporan Dinas PUPR-Pera Kaltim, dari target 25 ribu unit RLH bagi keluarga pra sejahtera sepanjang tahun 2019-2023, Pemprov Kaltim telah membangun RLH dan merehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 25.539 unit, itu termasuk kontribusi dana CSR perusahaan. (Adv)