Bappelitbangda Mahulu gelar pelatihan penerapan aplikasi Srikandi

Loading

Asisten Bidang Administrasi Umum (Asisten III) Kristina Tening memberikan sambutan pada pelatihan pendampingan Kebijakan implementasi aplikasi Srikandi di Hotel Aston Samarinda (Foto: Diskominfo Mahulu)

Samarinda – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menggelar pelatihan pendampingan Kebijakan implementasi aplikasi  Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi ), yang dilaksanakan di ruang pertemuan Hotel Aston Samarinda, Rabu.

“Aplikasi Srikandi merupakan aplikasi umum di bidang kearsipan yang dapat mendukung pengolahan arsip dan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik,” kata Asisten Bidang Administrasi Umum (Asisten III) Kristina Tening, SH, M.Si, saat membacakan sambutan tertulis Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh.

Ia mengatakan Srikandi  merupakan suatu terobosan dalam upaya pemerintah untuk menghadirkan sistem informasi kearsipan yang terintegrasi, dinamis dan efisien. Pemerintah harus bisa beradaptasi dengan teknologi digital untuk bisa memperkuat ketepatan dan keakuratan data kearsipan menjadi lebih baik.

Menurutnya Kabupaten Mahakam Ulu merupakan Kabupaten  di Provinsi Kalimantan Timur yang belum menginput dalam aplikasi Srikandi . Oleh karena itu  ia menghimbau dan mendorong seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemkab Mahulu untuk segera melakukan penginputan data yang relevan kedalam aplikasi Srikandi.

“Langkah ini akan membantu kita untuk memperbaiki kualitas layanan publik, memberikan data yang akurat, serta meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara instansi pemerintah di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu,”  katanya.

Sementara  itu Kepala Bappelitbangda Gerry Gregorius  menjelaskan tujuan digelarnya  kegiatan tersebut  untuk meningkatkan kinerja produktivitas, efisiensi, efektivitas dan mempermudah pekerjaan pemerintah dan masyarakat.

Selain itu juga  untuk meningkatkan kinerja yang lebih optimal dalam mencapai target pemerintahan daerah secara efisien, serta peningkatan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dan indeks pengawasan kearsipan.

“Jadi selama kurang lebih 9 tahun Kabupaten Mahulu berdiri, masalah kearsipan terutama di setiap perangkat daerah itu menjadi isu kita. Kedepannya dengan diadakannya sosialisasi dan Bimtek ini, masing-masing perangkat daerah dapat lebih tertib untuk mengelola arsip-arsipnya.

Gerry menambahkan arsip  tersebut  merupakan catatan bagi perangkat daerah itu sendiri sebagai basis data yang akan dilakukan pengarsipan nantinya.

Adapun kegiatan itu diikuti  13 OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mahulu dan berlangsung selama dua hari (Adv)

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print