Legislator Kaltim kawal proyek pencegahan banjir di Bontang dan Kutim

Loading

Anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir Foto: Dok DPRD Kaltim)

Samarinda- Legislator DPRD Kaltim Sutomo Jabir menyatakan akan mengawal proyek pencegahan banjir di Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur.

“Kota Bontang dan Kutai Timur masih mengalami persoalan serius terkait banjir,” kata  Sutomo di Samarinda, Selasa.

Ia mengatakan untuk menangani persoalan banjir di Kota Bontang  adalah dengan melakukan normalisasi drainase. Sedangkan di Sangatta Kutai Timur berupa proyek normalisasi sungai. Penaganan banjir kedua daerah itu mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim.

Dia berharap proyek bendungan di Desa Suka Rahmat, Kabupaten Kutai Timur yang dimulai sejak 2023 bisa segera selesai dan berfungsi untuk menampung air kiriman dari daerah hulu Kutim.

Sutomo Jabir asal daerah pemilihan (dapil) Bontang-Kutim dan Berau itu mengatakan izin dan studi kelayakan proyek bendungan tersebut sudah clear dan pada 2024 masih dalam tahap perencanaan.

“Bendungan di Suka Rahmat itu untuk menanggulangi banjir yang bisa berimbas ke Bontang,” katanya.

Selain banjir permasalahan banjir, Sutomo Jabir juga menyoroti kebakaran lahan gambut di Kaltim yang menyebabkan polusi udara. Dia mendesak pemerintah provinsi segera menyelesaikan masalah tersebut.

Dia juga meminta progres cepat terkait pemanfaatan kawasan lubang bekas tambang untuk mengaliri air bersih ke Kota Bontang maupun ke Kutai Timur, khususnya Kecamatan Teluk Pandan.

Sutomo menjelaskan proyek pemanfaatan kawasan bekas tambang,  sudah masuk dalam anggaran untuk membuat pipa-pipa distribusi air bersih pada tahun anggaran 2024.

“Kami harap perusahaan tambang yang menyisakan kolam pasca tambang dipakai untuk air bersih. Pemerintah  akan membuat pipa distribusi sampai ke Bontang dan ke Kutai Timur semoga tahun depan sudah mulai berjalan,” kata dia.

Ia menambahkan kolam pasca tambang sudah survei dan uji coba terhadap kualitas air,  pH air tersebut bagus dan diolah sehingga bisa langsung diminum.

“pH-nya bagus, sudah diteliti, sudah aman dikonsumsi untuk minum. Jadi sepertinya tak perlu dikhawatirkan lagi,” ujar Sutomo Jabir (Adv).