Samarinda – Tingginya tingkat pengangguran di Kalimantan Timur menjadi fokus perhatian para pemimpin setempat. Baharuddin Muin, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, menyuarakan kekhawatirannya terhadap keterbatasan lapangan pekerjaan yang menyebabkan banyak warga setempat belum mendapatkan pekerjaan.
Menurut Muin, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur harus lebih responsif terhadap perubahan situasi ekonomi di daerah tersebut. Ia menekankan bahwa jumlah pengangguran masih cukup tinggi, dan Pemerintah perlu lebih peka terhadap perkembangan ekonomi yang memengaruhi angka pengangguran dan ketersediaan lapangan kerja.
Muin mendorong Pemerintah Provinsi untuk memahami dengan serius kondisi ekonomi makro yang sedang berlangsung. Hal ini dianggapnya penting agar langkah-langkah yang dibutuhkan dapat diantisipasi, terutama dalam menghadapi potensi penurunan pertumbuhan ekonomi.
“Kita perlu siap sedia menghadapi segala kemungkinan, terutama jika terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Muin.
Tak hanya itu, politisi dari Fraksi Gerindra ini juga mengajak Pemerintah untuk lebih teliti dalam mengidentifikasi peluang usaha yang ada. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lebih banyak lapangan kerja sehingga tenaga kerja dapat terserap secara maksimal.
Muin memberikan penekanan pada pentingnya memperhatikan sektor-sektor yang memiliki potensi untuk menciptakan peluang kerja baru. Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, sektor perdagangan telah menyerap 20,33 persen dari total angkatan kerja di wilayah tersebut. Per Februari 2023, tercatat 367.785 orang bekerja di sektor perdagangan.
Dengan demikian, perhatian terhadap sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat Kalimantan Timur. (*/adv/dprd kaltim)