Encik Wardani apresiasi program peningkatan UMKM melalui e-katalog

Loading

Anggota DPRD Kaltim Encik Wardani (Foto: Ahmad)

Samarinda – Anggota DPRD Kaltim Encik Wardani mengapresiasi program Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kaltim melakukan pembinaan terhadap UMKM para pelaku usaha di dorong untuk menggunakan e-katalog dalam pemasaran produk.

“Penggunaan e-katalog penting sebagai salah satu cara belanja pemerintah yang wajib digunakan oleh pelaku UMKM,” kata Encik  usaia rapat dengar pendapat dengan Disperindagkop Kaltim di Samarinda, beum lama ini.

Menurutnya, e-katalog bisa memudahkan pelaku UMKM untuk menawarkan produk atau jasa mereka kepada pemerintah maupun swasta.

“Dari koordinasi dinas terkait, beberapa UMKM juga dilatih. Saya menilainya ini masih belum maksimal dan banyak pelaku UMKM belum bisa melakukan ini secara teknis,” katanya.

Ia mengatakan, perihal ini juga menjadi tantangan Kaltim bagaimana e-katalog menjadi trending,  karena ini memudahkan, bahkan dalam e-katalog mencari jasa cleaning service pun juga ada.

“Orang mau cari barang apa juga ada. Tinggal klik pakai jari sudah bisa bertransaksi dan ini perlu dimasifkan lagi kepada UMKM,” tuturnya.

Encik juga berharap, Disperindagkop Kaltim bisa terus memberikan bimbingan dan pendampingan kepada pelaku UMKM agar bisa mengikuti perkembangan teknologi dan pasar.

Namun ia mengingatkan, bahwa peningkatan UMKM harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

“Upaya mereka guna mengurangi angka pengangguran karena berkait dengan tumbuhnya UMKM di Kaltim,” kata Encik.

Ia mengemukakan UMKM merupakan salah satu penyangga ekonomi di daerah sehingga upaya peningkatannya menjadi program strategis dan unggulan.

Encik menuturkan pihaknya jua mendukung program Disperindagkop Kaltim agar bisa berkelanjutan dan masif, terutama dalam hal pengawasan dan evaluasi terhadap bantuan yang diberikan kepada pelaku UMKM.

“Namun jangan juga masif tak terkontrol. Kadang pemerintah membuat program menyalurkan bantuan ke UMKM, kemudian ditinggal dan tidak ada pengawasan hasilnya seperti apa, sehingga itu yang membuat program tidak tepat sasaran,” ujarnya. (Adv)