Program Tular Nalar, cegah penyebaran Hoaks Pemilu 2024

Loading

Program Tular Nalar memberikan wawasan baru bagi pemilih pemula agar tidak terjebak dalam informasi hoaks.

Samarinda – Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam 10 tahun terakhir telah membuat informasi dapat tersebar luas dan cepat hingga tak ada batasan dan kendali. Hal ini di satu sisi memberikan kemudahan bagi masyarakat mengakses informasi, namun di sisi lain membuka peluang bagi penyebaran hoaks atau berita bohong, bahkan ujaran kebencian.

Menjelang pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, potensi penyebaran hoaks di media sosial semakin meningkat. Hal ini karena masyarakat akan semakin aktif mencari informasi terkait pemilu, baik melalui media sosial, media massa, maupun sumber-sumber lainnya.

Untuk mencegah hal itu, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) menggelar kegiatan Kelas Sekolah Kebangsaan “Program Tular Nalar” dengan tema “Pemilih Pemula Cerdas Memilih, Jadikan Pemilu 2024 Tanpa Hoax”, yang berlangsung di Yayasan Pendidikan Ma’arif (YPM) Diponegoro Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang, Senin (13/11/2023).

Tular Nalar adalah sebuah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO, yang merupakan portal pembelajaran online yang bertujuan untuk membantu meredam laju infodemik yang ramai beredar di masyarakat melalui literasi media dan pemikiran kritis.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 siswa SMA YPM Diponegoro yang akan menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2024 nanti. Dalam kegiatan ini, para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menangkal hoaks, ujaran kebencian, dan misinformasi terkait pemilu.

“Tular Nalar hadir sebagai solusi untuk mencegah penyebaran hoaks dan misinformasi di media sosial, terutama menjelang Pemilu 2024. Melalui program ini, kami berharap masyarakat, khususnya pemilih pemula, dapat menjadi agen literasi digital yang aktif dalam menangkal hoaks,” ujar Wakil Dekan (Wadek) I FUAD, Dr. Sitti Syahar Inayah, M.Si, juga sebagai Ketua Panitia/PIC Mitra Tular Nalar pada kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan ini, para peserta diajarkan tentang cara mengidentifikasi hoaks, ujaran kebencian, dan misinformasi terkait pemilu. Mereka juga diajarkan tentang pentingnya bersikap kritis dan cerdas dalam mengonsumsi informasi, serta cara melaporkan hoaks kepada pihak yang berwenang.

Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Mereka mengaku sangat bermanfaat dan menambah wawasan mereka tentang pemilu dan hoaks.

“Kami diajarkan tentang alur pemilu yang sering dijadikan hoax, seperti apa dan bagaimana sistem demokrasi yang benar. Semoga Tular Nalar bisa lebih berkembang lagi dan mengedukasi siswa-siswi lainnya karena acaranya ini menyenangkan,” ujar Gita Rosiani, Siswi SMA YPM Diponegoro.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA YPM Diponegoro, Dwi Nuraini, S.Pd, menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru kepada para siswa dan meningkatkan kesadaran mereka untuk berhati-hati dengan berita hoaks.

“Kami sangat senang sekali kedatangan para dosen-dosen ke sekolah kami karena pasti akan memberikan wawasan baru untuk para siswa-siswi. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ujar Dwi Nuraini. (*)

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print