Samarinda – Selain status sebagai “rumah” ibukota baru Nusantara, yang juga jadi sorotan dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) adalah rendahnya angka melek huruf di kabupaten tersebut.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, angka melek huruf di PPU hanya sebesar 96,75 persen. Angka ini jauh di bawah angka melek huruf di Kota Balikpapan yang mencapai 99,55 persen.
Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita mengatakan, rendahnya angka melek huruf di PPU menjadi perhatian serius pemerintah. Hal ini dikarenakan PPU akan menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi baru di Indonesia. “Angka melek huruf yang rendah dapat menghambat pembangunan ibukota baru,” ujar Soraya.
Soraya menerangkan, pemerintah akan memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan angka melek huruf di PPU. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dan literasi.
“Pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan angka melek huruf di PPU,” ujar Soraya. (adv/DKP3A Kaltim)