Samarinda – Kaltim mematok target angka stunting menjadi 10 persen pada 2026 mendatang. Pemprov cukup optimis mencapai target tersebut, pasalnya pada 2022, angka stunting di Kaltim mencapai 23,9 persen. Yang mana untuk mencapai target tersebut, telah dirumuskan 10 langkah pencapaian.
“Untuk mencapai target tersebut, tentu diperlukan strategi atau langkah yang harus dilakukan. Dalam hal ini, Pemprov Kaltim telah menyiapkan 10 upaya yang dinilai cukup mumpuni dalam mencapai target,” ujar Sekprov Kaltim Sri Wahyuni dalam sebuah kesempatan.
Beberapa prioritas rencana pembangunan daerah 2024-2026 untuk penanganan stunting, antara lain memberikan bantuan keuangan spesifik kepada kabupaten dan kota. “Ini dimaksudkan, agar penanganan stunting juga dilakukan bersama-sama kabupaten/kota.
Upaya selanjutnya, meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Ketiga sapras ini bersentuhan langsung dengan kepentingan hajat hidup orang banyak. Termasuk dalam hal penanganan kawasan kumuh dan memberikan bantuan rumah layak huni, serta memberikan bantuan berupa beras fortifikasi.
Tak cukup hanya sampai di situ, ada juga upaya pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil. Kemudian upaya yang tak kalah pentingnya, yakni melakukan aksi bergizi pada anak sekolah, MAN, dan pesantren, serta menjalankan program orang tua angkat bagi anak beresiko stunting.
“Dalam upaya mendorong kabupaten/kota untuk telibat aktif dalam percepatan penanganan stunting, kiranya perlu dilakukan rembuk stunting, sebagai best practice penanganan. Upaya ini juga perlu dipadupadankan dengan kegiatan antarperangkat daerah, antarlevel pemerintah, dan antarstakeholder,” jelasnya.
Meskipun telah menyiapkan berbagai upaya, Pemprov Kaltim juga menyadari, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kurangnya posyandu yang aktif. Dimana hingga saat ini hanya 34 persen Posyandu aktif dari 4.955 posyandu. Apalagi tidak semua posyandu dan puskesmas memiliki alat pendeteksi dini bayi beresiko stunting yang memadai.
Kendati demikian, Pemprov Kaltim akan terus berupaya untuk mengatasi tantangan tersebut dan memastikan upaya penurunan angka stunting di Kaltim dapat berjalan efektif. (*/adv/dkp3a/kaltim)