Samarinda – Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim mencatat, terdapat 78.951 kepala keluarga tidak bekerja. Meskipun persentasenya hanya sebesar 6,04 persen, jumlah tersebut terbilang cukup besar.
Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kepala keluarga tidak bekerja, antara lain memasuki usia pensiun atau tidak mampu masuk ke pasar kerja.
Meskipun persentasenya kecil, namun jumlah kepala keluarga yang tidak bekerja di Kaltim terbilang cukup besar. “Kalau dari persentase itu, ya kita lihatnya kecil ya. Padahal kalau dihitung jumlah kepala keluarganya, ada sebanyak 78 ribu lebih kepala keluarga yang tidak bekerja,” terangnya.
Menyikapi kondisi ini, menurutnya, Pemprov Kaltim perlu memberikan intervensi kepada kepala keluarga yang tidak bekerja, untuk membantu meningkatkan status kesejahteraan keluarga. Hal ini dikarenakan kepala keluarga yang tidak bekerja biasanya memiliki status ekonomi rendah.
“Jadi Pemprov Kaltim perlu buat rencana pelayanan kebutuhan dasar untuk penduduk khususnya di Kaltim,” pungkas Soraya. (adv/dkp3a/kaltim)