Samarinda – Angka kematian ibu di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sorotan, menyusul meningkatnya angka kematian dalam dua tahun terakhir, khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kota Samarinda.
Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryati Sorayalita memaparkan, angka kematian ibu di Kota Samarinda pada 2022 sebanyak 13 kasus hingga 2023 menjadi 20 kasus.
“Samarinda memang mengalami peningkatan angka kematian ibu. Posisi pertama tetap Kukar, tapi seingat saya kasus di Kukar hingga 2023 ini tidak bertambah tetap di 24 kasus kematian,” jelas Soraya.
Soraya mengatakan meningkatnya jumlah kematian ibu mungkin disebabkan lebih banyaknya perempuan yang bekerja daripada tidak bekerja.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari 420.640 jiwa perempuan, sebanyak 235.726 jiwa yang bekerja. Dari data tersebut, diketahui pemerintah Kota sudah melakukan beberapa upaya untuk menekan angka kematian Ibu.
“Mungkin itu (bekerja) pengaruh ya, tapi sudah ada upaya kok dari pemerintah untuk mengurangi resiko kematian ibu,” tutup Soraya. (adv/dkp3a/kaltim)