Tingkat pendidikan kepala keluarga turut berpengaruh pada kesejahteraan

Loading

Ilustrasi

Samarinda – Tingkat pendidikan yang berhasil dicapai kepala keluarga menjadi salah satu penunjuk kualitas hidup yang merefleksikan tingkat kesejahteraan keluarga. Pendidikan kepala keluarga juga memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat pendidikan anggota keluarga lainnya.

“Kepala keluarga dengan tingkat pendidikan rendah cenderung memiliki pendapatan yang lebih rendah. Oleh karena itu, mereka mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi bagi anggota keluarganya,” ungkap Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita.

Sorayalita, yang akrab dipanggil Soraya, menyoroti fakta bahwa di Kalimantan Timur, jumlah kepala keluarga yang tidak pernah atau belum menyelesaikan sekolah paling tinggi terdapat pada kepala keluarga perempuan.

Dengan tingginya proporsi kepala keluarga perempuan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal, diperkirakan bahwa keluarga yang dipimpin oleh perempuan memiliki kemungkinan menghadapi tantangan ekonomi lebih besar dibandingkan keluarga yang dipimpin oleh laki-laki.

“Dari data persentase, kita bisa melihat bahwa sekitar 5,85 persen perempuan yang menjadi kepala keluarga tidak memiliki latar belakang pendidikan formal. Sementara itu, hanya sekitar 2,07 persen kepala keluarga laki-laki yang memiliki situasi serupa,” tutup Soraya. (adv/dkp3a/kaltim)

Share on whatsapp
Share on telegram
Share on twitter
Share on facebook
Share on pinterest
Share on print