Komisi IV DPRD Kaltim desak peningkatan SLB

Loading

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin (Foto: Ahmad)

Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Salehuddin menyebutkan kebutuhan mendesak peningkatan kualitas Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bumi Etam.

“Idealnya, satu guru hanya efektif mengajar lima siswa berkebutuhan khusus,” ujar Salehuddin di Samarinda, Sabtu.

Menurutnya berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim tentang jumlah SLB hanya 34, terdiri dari 11 SLB negeri dan 23 SLB swasta, dengan total tenaga pendidik 380 guru untuk 2.507 siswa.

“Kami mendapat informasi beberapa kabupaten dan kota meminta penambahan guru dan rombongan belajar untuk SLB. Itu menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi Kaltim untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” katanya.

Guna mewujudkan pemerataan pendidikan inklusif, Salehuddin mendesak Pemprov Kaltim untuk mengambil langkah strategis, termasuk mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pembangunan dan perbaikan fasilitas SLB.

“SLB merupakan bagian dari hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Kami berharap Pemprov Kaltim tidak mengabaikan hal ini dan memberikan prioritas kepada SLB,” ujarnya.

Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), meminta Pemerintah Provinsi Kaltim untuk memperhatikan peningkatan kualitas Sekolah Luar Biasa (SLB) di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim.

Salehuddin menekankan SLB adalah bagian penting dari sistem pendidikan yang memerlukan perhatian lebih, terutama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana yang memadai serta tenaga pendidik yang kompeten.

Tantangan utama mewujudkan pendidikan inklusif yang layak adalah jumlah guru dengan spesialisasi pendidikan luar biasa saat ini sangat kurang.

“Kami membutuhkan lebih banyak guru yang terlatih untuk mendidik siswa berkebutuhan khusus. Saat ini, jumlah guru masih sangat terbatas,” ungkapnya.

Salehuddin  mengusulkan kerjasama antara Pemprov Kaltim dengan Universitas Mulawarman (Unmul) untuk membuka Program Studi Pendidikan Luar Biasa. Langkah itu diharapkan dapat mencetak guru-guru berkualitas yang siap mengajar di SLB.

“Semoga usulan itu dapat segera direalisasikan, sehingga SLB di Kaltim memiliki tenaga pendidik yang memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus di masa depan,” katanya. (Adv/DPRD Kaltim)