BALIKPAPAN. Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (Ipprisia) Kaltim berikan Seminar Pengembangan Kepribadian untuk anggota dan pengurus unit pelaksana Dharma Wanita Persatuan (DWP) se-Kota Balikpapan, yang dilaksanakan Jumat, 26 Januari 2024.
Kegiatan dibuka Ketua DWP Kota Balikpapan Hj Ineke Muhaimin, juga tampak hadir Sekretaris DWP Kaltim Nina Irni Fahmi. Dalam sambutannya, Ineke menekankan betapa pentingnya penampilan dan pergaulan dalam berorganisasi. “Penampilan itu bukan tentang baju, tetapi memperhatikan penampilan sedetail mungkin, baik itu kebersihan, kesehatan, keserasian hingga kerapian,” ujarnya.
Sementara Nina menambahkan, tak kalah penting yang diperhatikan dalam hal ini, adalah busana. “Cara kita berbusana menunjukkan rasa hormat kepada orang yang kita temui dan tempat yang kita kunjungi,” ulasnya.
Faktor yang kerap kali dilupakan, yakni komunikasi. Betapa komunikasi nonverbal sangat mempengaruhi penampilan, mulai dari cara duduk, berjalan hingga tersenyum, semuanya merupakan komunikasi. “Untuk menunjang itu semua, perlu adanya sopan santun yang ditunjukkan kepada orang lain, sehingga terjalin hubungan atau komunikasi yang baik,” ungkapnya.
Sementara itu, narasumber Marliana Wahyuningrum dari Ipprisia Kaltim di awal materi mengutip kata bijak dari Bruce Lee, “Knowledge will give you power, but character wiil give you respect”.
“Maksudnya quote itu, apa yang kita lakukan, semua bermula dari hati. Hatimu akan menjadi pikiranmu, kemudian pikiranmu menjadi ucapanmu. Ucapanmu, akan menjadi tindakanmu dan tindakanmu akan menjadi kebiasaanmu. Lalu kebiasaanmu akan menjadi karaktermu. Nah, karaktermu ini yang akan menjadi penentu keberhasilanmu,” ulasnya.
Makanya, lebih lanjut ia mengulas, dalam pergaulan seluruh anggota DWP hendaknya mengedepankan etika dan sopan santun, menjaga kehormatan sebagai seorang perempuan dan seorang isteri sekaligus ibu rumah tangga.
“Pastinya, sebagai seorang isteri Aparatur Sipil Negara (ASN) hendaknya lebih mengedepankan akhlak, serta sopan santun dalam bertutur dan mengenakan pakaian. Hendaknya sebagai anggota DWP harus dapat menjadi contoh di masyarakat,” pesannnya.
Bukan hanya itu, sebagai seorang istri, hendaknya juga selalu siap mendampingi sang suami dalam menjalankan tugas. “Karenanya dalam berpakaian kita harus sopan, dan harus menunjukkan etika sebagai anggota DWP dan menjadi contoh di intern instansi, khususnya dan masyarakat pada umumnya,’ kata Marlina.
Dia juga menekankan, cara berbusana dan bergaul sangat penting untuk diketahui, karena secara tidak langsung mencerminkan kepribadian seseorang. (*)