Samarinda – Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengatakan sejumlah lahan persawahan di Kaltim mengalami penyusutan.
“Penyusutan ini terjadi seiring dengan keterbatasan air,” tutur Akmal saat mengunjungi gudang Bulog Balikpapan, Senin (26/2).
Akmal menuturkan penyusutan lahan persawahan terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang awal 8.000 hektare menjadi 6.000 hektar.
“Sisa lahan 2.000 hektar yang kurang air itu kini dimanfaatkan masyarakat untuk menanam sawit,” tuturnya.
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Paser, yang sebelumnya 12.000 hektar, menyusur menjadi 11.000 hektar.
“Informasi ini kami dapatkan dari Bupati Paser,” akunya.
Selain itu, kata Akmal di Kutai Kartanegara (Kukar) sebanyak 18.000 hektare sawah juga terancam di tanami oleh sawit.
“Tidak hanya sawit kalau di Kukar, tapi juga pertambangan yang menjadi ancaman,” ujarnya.
Penyusutan lahan pertanian itu, menurut Akmal sebuah ancaman untuk Kalimantan Timur.
“Memang harus ada langkah nyata dari kita sebagai bentuk dukungan,” ungkapnya.
Lanjut Pemerintah Provinsi Kaltim bersama Komando Daerah (Kodam) VI/Mulawarman, berencana menghadirkan 200 unit pompa air berbasis tenaga listrik.
“Kemarin kami juga sudah uji coba dengan pak Pangdam, Insya Allah bila anggaran tersedia kita adakan 200 unit,” harapnya.
Langkah nyata itu diharapkan dapat membantu menghambat pengurangan lahan pertanian yang ada di Kaltim.
“Saya harap ini bisa segera terlaksana, maka kami hari ini juga mengunjungi kantor Kodam VI/Mulawarman untuk bertemu Pangdam,” tuturnya.(*)