Balikpapan- Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, sebut dewan pendidikan dapat menjadi mitra bagi pemerintah daerah, mengingat perannya yang signifikan dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang pendidikan.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah dilaksanakannya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Dewan Pendidikan di Kota Balikpapan pada Kamis malam, (171024)
Akmal berpendapat bahwa dewan pendidikan memiliki potensi untuk menghasilkan ide-ide inovatif dalam dunia pendidikan, sehingga diharapkan dapat berperan sebagai mitra untuk daerah.
Selain itu, Akmal menyatakan bahwa dewan pendidikan juga dapat berfungsi sebagai penghubung untuk menyampaikan berbagai ide kebijakan.
“Kami berharap mereka dapat mengungkapkan permasalahan, menganalisis isu tersebut, dan menawarkan solusi yang berbeda,” ujarnya.
Akmal menekankan bahwa peran dewan pendidikan sangat krusial, mengingat masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, penting untuk secara proaktif menyampaikan solusi yang lain.
Dia berpendapat bahwa transisi wewenang dari kabupaten ke provinsi masih merupakan masalah penting yang harus diatasi.
“Isu mengenai biaya pendidikan sering kali menjadi keluhan orang tua di Samarinda, terutama terkait tingginya biaya pendaftaran dan harga buku,” ujarnya.
Selanjutnya, isu ini menjadi perhatian utama di Kaltim, dan diharapkan Dewan Pendidikan tidak hanya sekadar mendengar, tetapi juga mengambil tindakan nyata untuk menanggapi keluhan yang ada.
“Dewan Pendidikan dituntut untuk tidak hanya mencari solusi administratif, tetapi juga diharapkan untuk berinovasi dan bekerja sama,” ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa komunikasi yang efektif sangat penting, karena dapat membantu mengurangi ketidakpuasan masyarakat dan orang tua terhadap sistem pendidikan.
Akmal Malik juga menekankan bahwa Dewan Pendidikan diharapkan mampu mengelola dana pendidikan secara bijak, tidak hanya dengan memberikan beasiswa, tetapi juga dengan menangani permasalahan infrastruktur dan inovasi yang masih kurang memadai.
Menurut saya, harapan untuk dunia pendidikan tidak seharusnya hanya berkisar pada pemberian beasiswa, karena sesungguhnya terdapat banyak masalah yang perlu diatasi dalam pendidikan.
“Akmal mengungkapkan bahwa masalah infrastruktur sekolah yang masih belum maksimal dan beban kerja guru yang harus menyelesaikan berbagai laporan menjadi perhatian.”
Di sisi lain, ia merasa Kaltim sepatutnya bersyukur karena memiliki sosok yang senantiasa berjuang untuk dunia pendidikan di Kaltim di level pemerintah pusat, yaitu anggota DPR RI dari Dapil Kaltim, Hetifah Sjaifuddin, yang kembali terpilih sebagai anggota DPR RI.
“Bu Hetifah sangat cerdas dalam mengintegrasikan program-program pendidikan dari tingkat nasional dan provinsi, sehingga semuanya dapat terdistribusi dengan baik,” kata Akmal. (Adv)