Samarinda – Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur memberikan peringatan atau kritik tajam terhadap kinerja perusahaan daerah milik pemerintah setempat yang belum bisa mengembangkan potensi bisnis secara optimal.
Akmal Malik di Samarinda, Sabtu mengatakan, salah satu perusahaan daerah milik Pemerintah Provinsi Kaltim yang cukup potensial bisa menghasilkan penerimaan daerah adalah Perusda Pertambangan Bara Kaltim Sejahtera (BKS).
Namun sayang perusahaan berpelat merah tersebut belum banyak mengoptimalkan potensi yang semestinya bisa dikembangkan.
“Pernah tidak terpikir, Perusda BKS ini menanam odot,” tanya Akmal kepada Plt Direksi Perusda BKS Jamiluddin, saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Tahun 2024 di Samarinda.
Akmal menjelaskan odot adalah sejenis rumput yang biasanya ditanam untuk pakan di peternakan sapi.
Padahal kata Akmal, Perusda Pertambangan BKS potensial untuk melakukan berbagai upaya pengembangan bisnis di areal eks lahan tambang. Misal untuk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Jadi, lanjut Akmal Perusda tidak hanya terpaku pada pekerjaan menerima uang dari kerja sama dengan PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) setiap tahunnya.
Jika hanya menerima setoran rutin dari penjualan batu bara perusahaan kerja sama, tentu kerja perusahaan daerah menjadi sangat tidak optimal.
“Ini PR. Jangan sampai, perusda diisi orang-orang kreatif malah uangnya makin berkurang. Perusda jangan hanya menunggu uang MSJ,” kritik Akmal.
“BKS harus buat rencana bisnis yang inovatif untuk meningkatkan keuangan daerah dan membuka peluang kerja baru,” saran Akmal Malik.
Untuk pengelolaan lahan eks tambang, Akmal meminta manajemen Perusda Pertambangan BKS yang sebentar lagi akan dipimpin oleh Nidya Listiyono, bekerja sama dengan masyarakat dan sekolah-sekolah.
Contoh sukses pola kerja sama juga sudah banyak dilakukan perusahaan tambang, seperti pengembangan miniranch di lahan eks tambang PT Multi Harapan Utama (MHU), di Kutai Kartanegara.
Dimana, pengembangan tanaman rumput odot berkolaborasi dengan pengelolaan sapi, sehingga saling menguntungkan dan bernilai ekonomi tinggi.
Pit Direksi Perusda Pertambangan BKS Jamiluddin menjelaskan tahun lalu mereka berhasil meraih pendapatan sebesar Rp72 miliar dari total aset yang dimiliki Rp230 miliar. Sedangkan kontribusi untuk penerimaan daerah sekitar Rp20 miliar. (Adv)