Samarinda-Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (Perum LKBN) ANTARA menggelar pelatihan mengolah data dan menyajikan data infografis, kepada puluhan anggota pers mahasiswa Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
“Pelatihan sudah dilakukan di berbagai tempat, tapi kali ini ada yang berbeda. Jadi disini kami memberikan pelatihan cara membuat data infografis,” kata Kepala Biro Perum LKBN ANTARA Kaltim Imam Santoso, di Samarinda, Jumat.
Kegiatan pelatihan berlangsung di ruang Kersik Luwai Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur, diikuti 30 lebih peserta dari berbagai organisasi pers mahasiswa.
Imam mengungkapkan Perum LKBN Antara memiliki beberapa produk yang bisa dinikmati masyarakat, salah satunya infografis. Produk infografis sangat jarang dibuat untuk menggambarkan ke masyarakat.
Dari itu perlunya pelatihan mengolah dan menyajikan data dalam infografis seperti ini, sehingga teman-teman pers mahasiswa dapat menerapkan ilmunya.
“Kalau penulisan dan foto kan sudah banyak ya pelatihan lain. Kalau mau pelatihan lebih lanjut bisa di sekolah antara,” kata Imam.
Sementara itu Plh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim Ahmad Firdaus Kurniawan mendukung dan mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut.
“Teman-teman pers mahasiswa harus bersyukur karena tidak semua berkesempatan ikut kegiatan seperti ini,” katanya.
Ia mengatakan, penyajian data infografis sebagai pengetahuan dan keterampilan di bidang jurnalistik.
Menurutnya penyajian informasi melalui infografis lebih mudah dibaca ketimbang narasi saja. Bisa kolaborasi dengan Diskominfo agar bisa dijalankan di masing masing PPID di setiap organisasi perangkat daerah (OPD),” katanya.
Firdaus menuturkan melalui pelatihan infografis tersebut menjadi informasi yang disajikan tidak hanya narasi saja, tapi dengan data dan gambar yang dapat menarik pembaca.
Kepala Redaksi Infografis ANTARA Heppy Ratna Sari sebagai narasumber kegiatan menambahkan pada umumnya infografis berupa gambar dan informasi, tidak perlu bertele-tele dalam menyajikan kata.
“Macam-nya sangat banyak infografis ini, dari mulai statistik, timeline, proses, perbandingan, serta geografis,” jelasnya.
Ratna menjelaskan kepada para peserta tahaph yang dilakukan dalam menyajikan data ke dalam infografis. Ketika jurnalis mendapatkan data, data tersebut harus di uji kredibilitas terlebih dahulu, kemudian baru disajikan dengan hal yang menarik.
“Dari banyaknya informasi yang bertebaran, kita butuh sesuatu yang simple dan menarik untuk memudahkan di baca,” katanya.(Ant)