Samarinda – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim mengevaluasi hasil raihan mendali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024, yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara.
“Evaluasi dilaksanakan agar kontingen Kaltim memperbaiki prestasi dan mempersiapkan para atlet untuk berlaga di PON XXII 2028 di Nusa Tenggara,” kata Ketua Umum KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras di Samarinda, Minggu (27/10).
Ia berharap evaluasi yang dilakukan dapat menjadi pijakan bagi seluruh cabang olahraga (cabor) untuk berbenah dan mempersiapkan diri lebih matang.
Pada PON 2028 mendatang, hanya akan dipertandingkan 40 cabor, jauh lebih sedikit dari pada PON XXI yang memperlombakan sebanyak 65 cabor.
Dengan demikian, Kaltim akan fokus mengirim atlet yang benar-benar berpotensi meraih medali emas.
“Saya mengusulkan agar setiap cabor mengadakan kejuaraan provinsi (kejurda) junior sebagai bagian dari upaya regenerasi atlet,” kata Rusdi.
Menurutnya jika mereka tidak mengadakan kejurda junior, maka seniornya tidak bisa dipertandingkan. Ini penting agar bibit atlet Kaltim terus muncul.
Dengan demikian,katanya Kaltim akan fokus mengirim atlet yang benar-benar berpotensi meraih medali emas.
Dia menekankan pentingnya pembentukan pelatih fisik yang tersertifikasi nasional sebagai upaya meningkatkan fisik para atlet.
Rusdi menuturkan rapat evaluasi menjadi langkah awal bagi Kaltim untuk memperbaiki performa di masa depan, menatap PON 2028 dengan optimisme dan memastikan atlet Kaltim tetap menjadi kekuatan yang diperhitungkan di kancah nasional.
Seperti diketahui pada PON XXI Kaltim berhasil membawa pulang 29 medali emas, 55 perak, dan 68 perunggu, meningkat dibandingkan perolehan pada PON XX sebelumnya yang hanya mengantongi 25 emas, 33 perak, dan 42 perunggu.(*/Adv)