Samarinda – Anggota Legislator Kalimantan Timur Syarifatul Syadiah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mengambil langkah strategis dalam mengatasi pendidikan di daerah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Diera digitalisasi khususnya di daerah 3T selama ini masih kesulitan mengakses internet, sehingga pemerintah perlu mengambil langkah untuk mengatasinya,” katanya di Samarinda, Jumat (1/11)
Ia mengatakan upaya Pemprov Kaltim dalam meningkatkan kualitas pendidikan diera digitalisasi dengan memberikan fasilitas gratis, berupa pemberian seribu laptop dan fasilitas jaringan internet untuk memudahkan kinerja para guru.
Meski demikian, fasiltas jaringan internet saat ini masih kurang, masih banyak daerah-daerah yang mengalami blank spot atau tidak ada jaringan internet. Oleh karena itu pemerintah perlu mengatasi hal itu.
Syarifatul mengungkapkan bahwa saat ini terjadi peningkatan terhadap kebutuhan digitalisasi, termasuk ujian berbasis komputer, yang kini menjadi standar di banyak institusi pendidikan.
“Kami ingin anak-anak di daerah terpencil tetap bisa belajar dengan lancar meski berada di wilayah dengan akses internet terbatas,” katanya.
Namun tidak dipungkiri yang menjadi tantangan adalah wilayah Kaltim sangat luas sehingga kawasan pedalaman dan pesisir masih terisolasi karena belum memadai infrastruktur jaringan internet.
“Blank spot di sejumlah titik masih terjadi pemerintah harus memperluas jangkauan jaringan internet,” katanya.
Syarifatul berharap tidak ada area blank spot di daerah 3T sehingga tak ada lagi kesenjangan akses terutama untuk meningkatkan kualitas pendidikan.(Adv)