Samarinda – Wakil Ketua I Komite Olaharaga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, Ego Arifin mengatakan pelatihan bagi pelatih yang dilaksanakan KONI dirancang berdasarkan masukan dari para pelatih Cabang Olahraga (cabor) yang mengikuti PON XXI di Aceh-Sumatera Utara, September lalu.
“Ketahanan fisik atlet yang kurang optimal, terutama saat bertanding di babak final. Padahal, para atlet sudah menjalani pelatihan teknik selama enam bulan, tetapi komponen fisik masih kurang maksimal,” kata Ego di Samarinda.
Ia menjelaskan, latihan fisik yang diberikan selama ini hanya sebagian kecil dari program pelatihan teknik. Menurutnya, 70 persen pelatih belum memahami cara mengoptimalkan kondisi fisik atlet.
“Kami perlu meningkatkan kapasitas pelatih agar kualitas fisik atlet bisa bersaing dengan provinsi lain,” katanya.
Ia menuturkan bahwa KONI Kaltim menggelar pelatihan fisik tersebut level 1 yang diharapkan bisa mencetak 1.000 pelatih fisik andal di Benua Etam.
Adapun peserta pelatihan tersebut sebanyak 50 orang, teridiri dari berbagai cabang olahraga (cabor) di bawah naungan KONI Kaltim.
KONI Kaltim menghadirkan Ketua Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O) Lankor, Profesor Ria Lumituarso menjadi narasumber.
Diharapkan kehadiran Ria Lumituarso dapat memberikan pemahaman mendalam standar pelatihan fisik yang sesuai untuk tiap cabor.
Diketahui pelatihan dimulai tanggal 8-11 November 2024, berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda untuk teori. Sedangkan untuk praktik di halaman Sekretariat KONI dan Gedung Bulu Tangkis GOR Kadrie Oening.(Gof/Adv)